Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Si Kecil Kelewat Aktif

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Bila balita Anda tidak bisa diam, kerap agresif terhadap teman-temannya, sebaiknya periksakan dia ke psikolog atau psiakiter anak. Bisa jadi dia tergolong anak yang hiperaktif atau Attention-Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD).

Hiperaktif adalah keadaaan neurologik-perilaku dengan gejala-gejala yang meliputi kurangnya perhatian, perhatiannya mudah beralih, hiperaktifitas, dan gelisah yang berlebihan. "Anak sering melakukan tindakan-tindakan yang bersifat implusif, tanpa memperhatikan situasi," ujar dokter Dharmawan A. Purnama, psikiater dan staf pengajar Universitas Tarumanegara, Jakarta, Selasa lalu.

Majalah New Scientist edisi Juni lalu menyebutkan bahwa anak hiperaktif bertindak kasar dan indispliner karena persepsi mereka tentang waktu yang tidak sempurna. Anak-anak hiperaktif waktu bergerak terlalu lambat dan membosankan.

Dharmawan mencontohkan, bila ada pelajaran di kelas, anak hiperaktif  kerap iseng berjalan-jalan di dalam kelas dan cenderung membuat onar. "Saya pernah menangani anak yang melompat ke meja tulis tempat saya praktek. Ia melakukannya tanpa berpikir."

Psikiater lulusan FKUI 2008 itu Dharmawan memperkirakan sekitar 3 -7 persen dari anak usia-sekolah dan 4 persen orang dewasa di Indonesia menderita ADHD. Dibandingkan anak perempuan, anak lelaki lebih banyak menyandang ADHD dengan perbandingan 3:1.

Biasanya, kata Dharmawan, gejala hiperaktif mulai dikenali saat usia sekolah, meski dapat didiagnosa pada semua umur. Bila dibiarkan anak akan sulit menyesuaikan diri di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 30 persen anak dengan ADHD mengulang kelas selama setahun di sekolah. Nilai akademis dan pencapaian skor mereka di sekolah seringkali di bawah rata-rata kelas.

Bila tidak ditangani dengan baik, pada usia remajanya anak hiperaktif akan suka mencoba-coba. Penelitian menunjukkan sekitar 75 persen remaja hiperaktif tanpa pengobatan menjadi pecandu narkoba. Sedangkan yang menjalani pengobatan hanya 25 persen yang menyalahgunakan narkoba. "Kecenderungan mereka menjadi pengguna narkoba karena salah satu sifat anak hiperaktif adalah rasa ingin tahunya besar tapi impulsif," tutur Dharmawan.

Namun, sejauh ini belum ada bukti penyebab biologis dari seorang anak menderita hiperaktif. Kebanyakan penelitian menunjukkan adanya gen hiperaktif diturunkan oleh orang tua. Bila ada riwayat keluarga yang hiperaktif, ada kemungkinan generasi selanjutnya juga hiperaktif.

Penyebab lain adalah gangguan pada kehamilan. Ibu yang merokok, stres yang ekstrim saat hamil, atau terpapar alkohol. Penyebab lainnya adalah kekurangan oksigen ketika akan melahirkan, sehingga terjadi perlukaan otak akibat trauma. Anak-anak yang lahir prematur pun berisiko hiperaktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dharmawan penanganan anak dengan hiperaktif bisa dengan pemberian obat yang mengurangi perilaku hiperaktif dan membuatnya lebih fokus. Namun obat tidak menyelesaikan masalah. Terapi perilaku juga diperlukan.

Jika penyebabnya bukan genetik biasanya pemberian obat dan terapi perilaku mulai terlihat hasilnya setelah 2-3 bulan. Namun untuk penyebab genetik bisa lebih lama, bisa setahun. Kalau penanganannya cepat biasanya gejala hiperaktif bisa hilang ketika anak mulai berusia 15-16 tahun. Pilihan untuk menghentikan obat harus dibicarakan dengan dokter, guru, anggota keluarga, dan anak yang bersangkutan. l Irvan Sjafari | www,adhd.or.id, new scientist

Tipe Hiperaktif

1.kehilangan konsentrasi -- biasanya terjadi pada anak perempuan
2.hiperaktif perilaku pada - kerap terjadi pada anak lelaki
3.kombinasi antara kehilangan konsentrasi dan hiperaktif perilaku - biasa terjadi pada anak lelaki


Tip untuk Orangtua

1. Berikan instruksi yang ringkas. Ingat, mereka sulit fokus dan cepat bosan. 2. Beri contoh berdisiplin. Kalau tidak, mereka akan menilai orangtua tidak konsisten dan hasilnya percuma. Harap diingat, mereka pintar.
3. Puji jika berperilaku baik, jangan selalu menghukum. Pujian membuat anak merasa dihargai.
4. Orangtua bisa melakukan latihan sederhana melalui perintah ringkas, tentukan waktu untuk aktifitasnya.
5. Olah raga permainan yang melatih konsentrasi seperti bulu tangkis, basket membantu mereka untuk fokus pada bola. Olah raga bela diri - berikut filosofi dan meditasi - melatih konsentrasi dan ketekunan untuk melalui tingkatan hingga tingkat tertinggi.
6. Permainan kecerdasan seperti menyusun puzzle dapat melatih untuk berkonsentrasi.
7.Menggurangi asupan tinggi kalori seperti coklat, sirup, dan kopi.

Sumber: Dharmawan.A. Purnama


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

17 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

17 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

24 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

26 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

26 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

26 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.