Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 5 Jenis Plastik Sebagai Kemasan Plastik Makanan

image-gnews
Berbagai sampah plastik berupa kemasan makanan dan minuman yang disusupi kedalam sampah kertas impor diperlihatkan saat aksi protes tolak sampah impor di Surabaya, 12 Juli 2019. Tumpukan sampah impor yang berada di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur ini dijadikan sebagian besar warganya sebagai sumber penghasilan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Berbagai sampah plastik berupa kemasan makanan dan minuman yang disusupi kedalam sampah kertas impor diperlihatkan saat aksi protes tolak sampah impor di Surabaya, 12 Juli 2019. Tumpukan sampah impor yang berada di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur ini dijadikan sebagian besar warganya sebagai sumber penghasilan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemasan plastik telah lama menjadi material yang sangat diminati dalam industri makanan. Penggunaannya sebagai pembungkus makanan didorong oleh kemudahan dan berbagai keunggulannya, seperti daya tahan tinggi terhadap tekanan dan benturan, serta kemampuannya menjaga kebersihan dan keamanan makanan.

Fleksibilitas plastik memungkinkan pembentukan kemasan yang sesuai dengan berbagai kondisi dan ukuran makanan. Selain itu, plastik sangat efisien untuk produksi massal dan lebih ekonomis dibandingkan bahan pengemas lainnya.

Namun, di balik keunggulannya, plastik juga menimbulkan masalah lingkungan jika limbahnya tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan inovasi plastik ramah lingkungan dan kebijakan pengelolaan limbah yang bijaksana untuk mengurangi dampak negatifnya.

Memahami pentingnya pengelolaan limbah plastik dan penggunaan plastik ramah lingkungan, berikut beberapa jenis plastik yang sering digunakan untuk mengemas makanan atau menjadi kemasan plastik:

1. Polietilen (PE)

Jenis plastik yang paling sering digunakan untuk pengemasan makanan, dengan dua varian utama, HDPE dan LDPE. HDPE digunakan untuk botol susu, botol air mineral, dan wadah makanan lainnya, sedangkan LDPE yang lebih tipis dan fleksibel cocok untuk bungkus makanan dan lapisan pelindung. Polietilen tahan air dan uap air serta sangat kuat.

2. Polipropilen (PP)

Sering digunakan untuk wadah makanan yang bisa dipanaskan, seperti wadah mikrogelombang, botol, tutup botol, dan wadah makanan ringan karena lebih kaku dan tahan panas dibandingkan PE.

3. Polistiren (PS)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Digunakan untuk wadah makanan sekali pakai seperti piring, cangkir, dan kotak makan siang. Polistiren kaku dikenal sebagai PS umum, sedangkan jenis yang lebih fleksibel, EPS atau styrofoam, digunakan untuk membungkus makanan yang membutuhkan isolasi panas.

4. Polivinil Klorida (PVC)

Digunakan untuk kemasan makanan yang fleksibel seperti plastik pembungkus roti dan produk bakeri. PVC juga digunakan untuk membuat botol minuman ringan dan tutup botol karena transparan dan fleksibel.

5. Polietilen Tereftalat (PET)

Digunakan untuk membuat botol makanan kemasan seperti salad dan buah-buahan. PET kuat, ringan, transparan, dan tahan terhadap bahan kimia, sehingga cocok untuk botol minuman berkarbonasi, air mineral, dan jus.

Penggunaan plastik dalam industri makanan sangat penting, namun harus diatur dengan bijak untuk meminimalkan dampak lingkungan. Inovasi bahan pengemas yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang terus dikembangkan. Daur ulang plastik membantu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan. Jenis plastik seperti PE, PP, dan PET lebih mudah didaur ulang dibandingkan jenis lainnya. 

Produsen makanan perlu memilih plastik yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah plastik kemasan makanan. Dengan upaya bersama antara produsen, pemerintah, dan masyarakat, pengelolaan limbah plastik kemasan makanan dapat dilakukan dengan lebih baik, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

BAKRIE.AC.ID | ASIA COMMERCE | KEMASAN SINERGY | INDO CEMERLANG
Pilihan editor: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Pakai Plastik, Ini Bahaya Kemasan Plastik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

3 hari lalu

Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.


Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

4 hari lalu

Peneliti ITB dan sejumlah mitra menguji bahan marka jalan dari olahan gondorukem dan glisero di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Dok. ITB)
Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

ITB dan sejumlah entitas menjajal pemakaian bahan dari getah pinus gondorukem dan gliserol untuk marka garis jalan tol.


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

6 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

7 hari lalu

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket, menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim yang ramah lingkungan. Dok. Bukit Asam
Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen mendukung pengembangan songket lewat Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket.


Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

10 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan


Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

11 hari lalu

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images
Tips Hemat Listrik agar Rumah Lebih Ramah Lingkungan

Berikut tips buat penghuni rumah masa kini agar bisa melakukan penghematan daya listrik sehingga hunian bisa semakin ramah lingkungan.


Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

14 hari lalu

Penanaman mangrove di kawasan Pantai SPN, Stalkuda, Kota Balikpapan, Selasa, 3 September 2024.(Dok. Mangrove Center Balikpapan)
Buispot, Metode Tanam Mangrove Penghalau Abrasi yang Lebih Efektif

Metode Buispot dinilai lebih efektif untuk menanam mangrove di lingkungan terbuka karena menggunakan beton sebagai pelindung dari ombak.


Bawaslu Minta Pelaksanaan Pemilu Bisa Terapkan Konsep Ramah Lingkungan

15 hari lalu

Ilustrasi Bawaslu. dok.TEMPO
Bawaslu Minta Pelaksanaan Pemilu Bisa Terapkan Konsep Ramah Lingkungan

Bawaslu menilai isu lingkungan masih belum menjadi prioritas penyelenggara pemilu.


Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

24 hari lalu

DION WIYOKO
Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.


Membangun Kebiasaan Hijau di Rumah Sakit

30 hari lalu

Ilustrasi PT Rumah Sakit Pelni/RS Pelni
Membangun Kebiasaan Hijau di Rumah Sakit

Mesin RVM di Rumah Sakit Pelni ini dirancang untuk mengumpulkan botol plastik bekas dengan timbal balik memberikan insentif berupa pulsa.