Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Tertinggi, Apa Pemicunya?

image-gnews
Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meskipun berjuluk Kota Wisata alias tempat healing favorit di Tanah Air, Yogyakarta menghadapi realitas lain. Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY diketahui menempati urutan pertama provinsi di Indonesia dengan angka pengidap skizofrenia atau gangguan kesehatan mental berat. Prevelansinya mencapai 9,3 persen, menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan pada 2023 yang dilansir pertengahan 2024 ini. 

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia Yogyakarta Akhmad Akhadi menuturkan ada sejumlah penyebab tingginya prevalensi gangguan jiwa di DIY ini.

"Ada faktor internal dan eksternal yang memicu," kata Akhmad Senin, 5 Agustus 2024.

Untuk faktor internal berasal dari genetik keluarga atau keturunan. Adapun faktor eksternal seperti stres berlebihan dan berbagai masalah sosial lain, seperti kehilangan anggota keluarga karena bencana alam, hidup sebatang kara juga faktor ekonomi.

Yogyakarta sempat mengalami dua bencana alam dahsyat berupa gempa bumi 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010 yang memakan ribuan korban jiwa. Saat puncak pandemi Covid-19 pada 2021 silam, DIY juga sempat menjadi salah satu daerah penyumbang kasus kematian terbanyak di tanah air.

Gangguan Jiwa Tidak Hanya Skizofrenia

Akhmad menuturkan, hasil SKI Kementerian Kesehatan pada 2023 tersebut, merujuk pada orang dengan gangguan jiwa berat, tidak spesifik pada penyakit skizofrenia saja.

"Jika sebelumnya prevalensi gangguan jiwa berat itu 1 per mil penduduk (dari survei 1.000 orang terdapat 1 penderita) angka itu kini naik menjadi 10 persen atau diperkirakan 10 dari 100 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa berat," kata dia.

Akhmad menuturkan, untuk menekan prevalensi itu, Pemerintah DIY menempuh sejumlah kebijakan. Salah satunya melakukan deteksi dini bagi mereka yang terdiagnosis skizofrenia, langsung dilakukan perawatan intensif di rumah sakit kategori kelas A seperti Rumah Sakit Jiwa Grhasia. Di Indonesia tidak banyak daerah yang mempunyai RSJ Kelas A seperti di Yogyakarta.

Selain itu, kata Akhmad, Yogyakarta juga menerapkan perawatan pre komuniti bagi pasien yang telah dirawat sebelum dikembalikan ke masyarakat.

"Pasien ini dari rumah sakit diterapi dulu di Balai Rehabilitasi Sosial milik Dinas Sosial," katanya.

Program Sekolah Jiwa Sehat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemda DIY, saat ini juga telah merintis kebijakan Sekolah Sehat Jiwa. Kebijakan ini menyasar kalangan pelajar sekolah, dengan cara deteksi dini mereka yang diduga mengalami stres berat atau gangguan fokus belajar. Kebijakan ini telah dijalankan di salah satu SMA Negeri di Kota Yogyakarta untuk mengantisipasi gangguan jiwa yang terlambat diketahui.

"Untuk antisipasi gejala gejala kesehatan mental berat seperti upaya bunuh diri, jadi sekolah sehat jiwa ini sekaligus untuk membentuk siswa bisa menjadi pendamping temannya," kata dia.

Lewat kebijakan yang akan direplikasi ke semua sekolah di Yogya itu, para guru juga diberikan pelatihan khusus mengenali tanda-tanda gangguan jiwa siswa dan memberikan penanganan awal yang tepat. 

Pembiayaan Pengobatan Gangguan Jiwa di DIY

Pemerintah DIY, kata Akhmad, juga  memfasilitasi pembiayaan pengobatan penderita gangguan jiwa melalui berbagai skema, seperti APBD, BPJS Kesehatan, dan Jamkesos kabupaten/ kota.

"Skizofrenia itu penyakit kronik, gangguan jiwa berat sehingga perlu difasilitasi pembiayaannya," kata dia.

Akhmad mengatakan, Pemda DIY saat ini menyusun Rencana Aksi Daerah untuk pencegahan gangguan jiwa, di mana Biro Bina Mental akan menjadi koordinator program ini.

Selain riset SKI pada 2023, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Yogyakarta juga sempat menjadi provinsi dengan pengidap gangguan jiwa tertinggi di Indonesia.

Pilihan Editor: Apa Itu Skizofrenia? Kenali Gejalanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

9 jam lalu

Kontes robotik sepak bola UGM di Yogyakarta. Dok.istimewa
Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.


Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

15 jam lalu

Suasana Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 di Lapangan Gading Gunungkidul Yogyakarta, Selasa, 17 September 2024. Dok.istimewa
Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.


Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi jogging. Getty Images/Mike Powell
Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

Jogging bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, serta memperkuat otot dan tulang.


Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

1 hari lalu

Kepolisian Resort Kota Yogyakarta mengamankan bus pariwisata yang mengangkut wisatawan asal Gresik Jawa Timur yang menabrak pengendara motor hingga tewas di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024. Dok. Polresta Yogyakarta
Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.