TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gizi di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Yusmiyati, menjelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu menyusui agar bisa memberikan air susu ibu (ASI) yang optimal untuk bayi. Selain itu, kebutuhan vitamin ibu meningkat dibanding saat tidak menyusui sehingga butuh menu seimbang untuk memberikan ASI yang optimal untuk anak.
"Pada saat menyusui, kebutuhan zat gizi ibu pasti meningkat. Jadi untuk ibu yang sedang menyusui, poin-poin penting adalah peningkatan dari unsur energi, kemudian protein, lemak, karbohidrat, dan serat,” jelas Yusmiyati dalam diskusi daring yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.
Ia menjelaskan pada enam bulan pertama ibu menyusui butuh 300 kalori yang terdiri dari sepotong sedang protein hewani ditambah satu protein nabati, satu porsi karbohidrat yang bisa dipilih dari sumber yang lain, dan satu porsi lemak yang biasanya sudah terkandung dalam protein.
Cari sumber karbohidrat lain
Yusmiyati mengatakan ibu menyusui juga sebaiknya tidak berfokus pada satu sumber karbohidrat seperti nasi. Keanekaragaman karbohidrat seperti jagung, ubi, singkong, sagu, dan lain-lain juga diperlukan. Pada saat menyusui kebutuhan cairan ibu juga meningkat. Karena itu, ia butuh minum air paling tidak 3.000 ml atau 12-13 gelas per hari.
“Pemenuhan kebutuhan cairan ibu juga bisa meningkatkan produksi ASI,” jelas Yusmiyati.
Ia juga berpesan agar ibu menyusui membatasi kafein yang salah satunya berasal dari kopi. Menurut beberapa penelitian, kafein yang dikonsumsi ibu menyusui akan masuk ke dalam tubuh dan mempengaruhi komposisi ASI sehingga perlu pembatasan tidak boleh lebih dari 300 ml sehari.
Pilihan Editor: Ibu Kurang Persiapan, Proses Menyusui Berisiko Tak Lancar