Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Viral di media sosial banyak anak dan remaja menderita gagal ginjal dan mengharuskan cuci darah akibat minum minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) secara berlebihan.

Spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia  Luciana Sutanto mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.

"Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik," kata Luciana, Jumat, 9 Agustus 2024.

Kementerian Kesehatan bahkan mengimbau masyarakat untuk mengurangi makanan dan minuman manis mengandung gula yang bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit. Tak hanya itu, Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dikeluarkan sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman terkait kandungan gula, garam, lemak (GGL) yang berlebihan di masyarakat.

Pentingnya edukasi pada orang tua
Terkait hal itu, Luciana mengatakan konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol atau trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khusus anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan. Menurutnya, edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kemenkes.

"Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan pola makan gizi seimbang sesuai dengan anjuran pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut  sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, mengalami penyakit gula, dan potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.

Pilihan Editor: Bukan Lucu, Bayi Obesitas Berisiko Alami Penyakit Degeneratif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

2 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Produk yang kena cukai meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau saset. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

Rencana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan bergulir sejak 2017 dan sempat masuk RAPBN 2024 sebesar Rp3,08 triliun, tapi tidak dijalankan


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

2 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.


DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

3 hari lalu

DPR  mengusulkan tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan sebesar 2,5 persen mulai tahun depan dan bertahap naik hingga 20 persen.
DPR Usulkan Tarif Cukai Minuman Berpemanis

DPR mengusulkan tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan hingga 20 persen


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

8 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

13 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

14 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.


5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

15 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
5 Gejala Sindrom Metabolik yang Jarang Diperhatikan

Sindrom metabolik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 namun gejalanya sering tidak diperhatikan.


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

15 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

21 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

21 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental