TEMPO.CO, Solo - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Tutuka Ariadji menilai batik di Solo sebagai salah satu produk teknologi yang berpotensi mengangkat martabat negara Indonesia di mata dunia. Batik Solo dinilai memiliki kekuatan besar dari sisi kearifan lokal untuk diangkat dengan teknologi sehingga mampu menembus kancah internasional.
Hal itu disampaikan mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) tersebut seusai peluncuran buku karyanya berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan, di Candi Ratna Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, 12 Agustus 2024. "Saya sudah melihat, jalan-jalan ke Indonesia, ke dunia juga, tidak ada yang lebih kuat mengakar produk teknologinya seperti batik di Solo," kata Tutuka kepada wartawan.
Baca juga:
Menurut dia, kekuatan batik di Solo di antaranya karena dari masyarakat di daerah tersebut banyak yang membuatnya. Batik Solo juga memiliki histori atau sejarah yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat tersebut. "Karena masyarakatnya membuatnya, dari berbagai level, dan bersejarah. Itu juga menjadi kekuatan yang akan menjadikan kita bisa melihat diri kita siapa," katanya.
Jika kekuatan tersebut juga ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelolanya, ketersediaan sumber daya, serta berbagai faktor pendukung lainnya, menurut Tutuka, batik Solo akan dapat diangkat lagi hingga ke tingkat internasional. Dengan demikian sekaligus mengangkat pula martabat negara di mata dunia.
"Di sana ada SDM, sumber daya, juga pendukung lainnya misalnya tekstil, peralatan pendukungnya batik itu apa saja, ya itu diperkuat. Nah itu yang akan diangkat (martabatnya) ke tempat yang lebih tinggi (dari lokal ke internasional atau dunia)," tuturnya.
Dengan batik, Tutuka menilai dunia akan melihat Indonesia, khususnya Kota Solo, tidak hanya batik sebagai sebuah produk melainkan juga historinya termasuk sejarah masyarakat Indonesia itu sendiri.
"Saya yakin kalau dunia atau orang yang akan membeli batik atau melihat ke Solo itu tidak hanya membeli produknya tapi datang ke Solo juga melihat bagaimana orang Solo tersebut, membuat batik. Itu salah satu yang dimaksudkan dengan teknologi internasional kemaritiman, tidak hanya produk maritim misalnya kosmetik tapi orang melihat produksi, industri batik, yang diawali dengan dengan sejarah panjang. Seni itu tidak mudah. Seni itu bagian itu bagian dari teknologi, jadi ada engineering-nya dan ada ekonominya," ujar dia memaparkan.
Penilaian tentang batik Solo tersebut terkait juga dengan konsep buku yang ditulis oleh Tutuka. Inti dari buku karyanya itu mencakup bahwa sebuah negara dapat menjadi negara besar dengan kemampuan rakyatnya yang berpikir besar bagi negaranya dan dunia.
Menurut Tutuka, menjadi sebuah negara bermartabat merupakan konsep impian setiap bangsa selama ini. Indonesia menjadi negara maju apabila rakyatnya dapat menjalani kehidupan dengan sejahtera, bahagia, mempunyai kesempatan berpikir, dan berbuat besar untuk negaranya dan dunia. "Namun tidak semua bangsa atau negara mampu mewujudkannya. Termasuk Indonesia, apalagi kalau kita lihat di media sosial, percakapan dan perdebatan tidak bermoral dan memprihatinkan," ujar dia.
Kendati demikian, ia menyampaikan menjadi negara bermartabat masih bisa dicapai, salah satu upaya melalui teknologi. Dalam hal ini, diperlukan konsep politik teknologi yang tepat. "Kita harus melihat kemampuan kita, SDM kita seperti apa. Kita satukan dengan teknologi yang tepat untuk bangsa dan negara. Yang tentu saja dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dunia agar bumi bisa bertahan berkelanjutan," tutur dia.
Ia menambahkan, prinsip dasar yang ingin disampaikan yakni untuk menjadi negara bermartabat harus diawali dengan menjadi individu bermartabat. Hal itu harus dicapai dengan menyeimbangkan antara nalar, nafsu dan spiritual.
"Tiga hal itu harus seimbang. Maka dari individu diaplikasikan ke bangsa. Untuk itu perlu pemimpin tepat dan kuat serta memiliki visi. Dengan demikian, bangsa bermartabat dihasilkan dari individu yang bermartabat," katanya.
Pilihan Editor: Tren Belanja Daring Batik di Tokopedia Naik