Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Solo Berpotensi Angkat Martabat Negara di Dunia

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Guru Besar ITB, Tutuka Ariadji (kanan) memberikan buku karyanya berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan kepada Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunegara X saat peluncuran buku itu di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/SEPTHIA RYANTHIE
Guru Besar ITB, Tutuka Ariadji (kanan) memberikan buku karyanya berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan kepada Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunegara X saat peluncuran buku itu di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Tutuka Ariadji menilai batik di Solo sebagai salah satu produk teknologi yang berpotensi mengangkat martabat negara Indonesia di mata dunia. Batik Solo dinilai memiliki kekuatan besar dari sisi kearifan lokal untuk diangkat dengan teknologi sehingga mampu menembus kancah internasional.

Hal itu disampaikan mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) tersebut seusai peluncuran buku karyanya berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan, di Candi Ratna Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, 12 Agustus 2024. "Saya sudah melihat, jalan-jalan ke Indonesia, ke dunia juga, tidak ada yang lebih kuat mengakar produk teknologinya seperti batik di Solo," kata Tutuka kepada wartawan.

Menurut dia, kekuatan batik di Solo di antaranya karena dari masyarakat di daerah tersebut banyak yang membuatnya. Batik Solo juga memiliki histori atau sejarah yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat tersebut. "Karena masyarakatnya membuatnya, dari berbagai level, dan bersejarah. Itu juga menjadi kekuatan yang akan menjadikan kita bisa melihat diri kita siapa," katanya.

Jika kekuatan tersebut juga ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelolanya, ketersediaan sumber daya, serta berbagai faktor pendukung lainnya, menurut Tutuka, batik Solo akan dapat diangkat lagi hingga ke tingkat internasional. Dengan demikian sekaligus mengangkat pula martabat negara di mata dunia. 

"Di sana ada SDM, sumber daya, juga pendukung lainnya misalnya tekstil, peralatan pendukungnya batik itu apa saja, ya itu diperkuat. Nah itu yang akan diangkat (martabatnya) ke tempat yang lebih tinggi (dari lokal ke internasional atau dunia)," tuturnya. 

Dengan batik, Tutuka menilai dunia akan melihat Indonesia, khususnya Kota Solo, tidak hanya batik sebagai sebuah produk melainkan juga historinya termasuk sejarah masyarakat Indonesia itu sendiri. 

"Saya yakin kalau dunia atau orang yang akan membeli batik atau melihat ke Solo itu tidak hanya membeli produknya tapi datang ke Solo juga melihat bagaimana orang Solo tersebut, membuat batik. Itu salah satu yang dimaksudkan dengan teknologi internasional kemaritiman, tidak hanya produk maritim misalnya kosmetik tapi orang melihat produksi, industri batik, yang diawali dengan dengan sejarah panjang. Seni itu tidak mudah. Seni itu bagian itu bagian dari teknologi, jadi ada engineering-nya dan ada ekonominya," ujar dia memaparkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penilaian tentang batik Solo tersebut terkait juga dengan konsep buku yang ditulis oleh Tutuka. Inti dari buku karyanya itu mencakup bahwa sebuah negara dapat menjadi negara besar dengan kemampuan rakyatnya yang berpikir besar bagi negaranya dan dunia. 

Menurut Tutuka, menjadi sebuah negara bermartabat merupakan konsep impian setiap bangsa selama ini. Indonesia menjadi negara maju apabila rakyatnya dapat menjalani kehidupan dengan sejahtera, bahagia, mempunyai kesempatan berpikir, dan berbuat besar untuk negaranya dan dunia. "Namun tidak semua bangsa atau negara mampu mewujudkannya. Termasuk Indonesia, apalagi kalau kita lihat di media sosial, percakapan dan perdebatan tidak bermoral dan memprihatinkan," ujar dia. 

Kendati demikian, ia menyampaikan menjadi negara bermartabat masih bisa dicapai, salah satu upaya melalui teknologi. Dalam hal ini, diperlukan konsep politik teknologi yang tepat. "Kita harus melihat kemampuan kita, SDM kita seperti apa. Kita satukan dengan teknologi yang tepat untuk bangsa dan negara. Yang tentu saja dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dunia agar bumi bisa bertahan berkelanjutan," tutur dia.

Ia menambahkan, prinsip dasar yang ingin disampaikan yakni untuk menjadi negara bermartabat harus diawali dengan menjadi individu bermartabat. Hal itu harus dicapai dengan menyeimbangkan antara nalar, nafsu dan spiritual.

"Tiga hal itu harus seimbang. Maka dari individu diaplikasikan ke bangsa. Untuk itu perlu pemimpin tepat dan kuat serta memiliki visi. Dengan demikian, bangsa bermartabat dihasilkan dari individu yang bermartabat," katanya. 

Pilihan Editor: Tren Belanja Daring Batik di Tokopedia Naik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

7 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

Berbicara batik dengan anak-anak generasi muda tidak mudah. Tapi ada tips dan trik pendekatannya. Berikut caranya.


Tips Perawatan Kain Batik dari Kolektor agar Kualitas Terjaga

13 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tips Perawatan Kain Batik dari Kolektor agar Kualitas Terjaga

Perawatan kain batik dengan benar sangat krusial untuk memastikan keindahan dan kualitasnya tetap terjaga. Berikut saran kolektor dan seniman batik.


Batik Tanah Liek Padang Dikagumi di Kriyanusa 2024

15 hari lalu

Perancang Busana Didiet Maulana bersama Penjabat Ketua Dekranasda Kota Padang Vanny Andree Algamar di Pameran Kriyanusa 2024  di JCC, Jakarta,  Rabu 28 Agustus 2024. Dok. Pemkot Padang
Batik Tanah Liek Padang Dikagumi di Kriyanusa 2024

Batik Tanah Liek dari Sumatera Barat mencuri perhatian desainer ternama Indonesia, Didiet Maulana di pameran Kriyanusa 2024


Implementasi PAUD Holistik Integratif Jadi Modal SDM Berkualitas

16 hari lalu

Siswa PAUD Dahlia melakukan kunjungan ke Kantor Pemadam Kebakaran Johar Baru, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Kunjungan bertujuan untuk edukasi pengenalan tugas Pemadam Kebakaran sejak dini. TEMPO/Subekti
Implementasi PAUD Holistik Integratif Jadi Modal SDM Berkualitas

PAUD HI dilakukan secara holistik integratif agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal.


Semangat Gotong Royong Relawan Bakti BUMN Batch VI di Surakarta

19 hari lalu

Tim relawan PT Pegadaian dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, berfoto bersama dalam kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VI di Surakarta, 15 Agustus 2024.  Program ini sebagai bentuk kepedulian dan  kontribusi yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Dok. Pegadaian
Semangat Gotong Royong Relawan Bakti BUMN Batch VI di Surakarta

Sepuluh relawan dari berbagai BUMN dengan penuh semangat terjun langsung membawa harapan dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Surakarta.


Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

21 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Spot Weekend Menarik, Jogja Fashion Week 2024 Digelar Lebih Semarak

Wisatawan yang akhir pekan ini berkunjung ke Yogyakarta, kunjungi Jogja Fashion Week di JEC Yogyakarta.


Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

25 hari lalu

Nadhif Seto Sanubari dan istrinya, Madison Beauchamp Sanubari. Keduanya menggambar bangku taman gunakan pola Batik Kawung/Dok Pribadi Nadhif.
Kenalkan Indonesia Melalui Bangku Taman Batik di Iowa

Bangku taman bermotif Batik Kawung di salah satu ruang terbuka hijau di, Iowa, Amerika Serikat.


Tiga Desainer Australia Mulai Jalani Bootcamp Demi Ciptakan Batik Gaya Baru Jogja Fashion Week 2024

32 hari lalu

Sejumlah desainer asal Victoria, Australia tiba di Yogyakarta, Minggu 11 Agustus 2024,  untuk mulai bootcamp dalam persiapan Jogja Fashion Week 2024 yang mulai digelar 23 Agustus 2024 mendatang.  TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tiga Desainer Australia Mulai Jalani Bootcamp Demi Ciptakan Batik Gaya Baru Jogja Fashion Week 2024

Pemerintah DIY mendatangkan tiga desainer muda kenamaan asal Victoria, Australia untuk menjalani program bootcamp atau karantina selama dua pekan


Tren Belanja Daring Batik di Tokopedia Naik

37 hari lalu

Head of Communications Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan (tengah) memaparkan capaian kampanye #MelokalDenganBatik kepada wartawan saat sesi Talkshow dan Workshop Bersama Pelaku Usaha Tokopedia dan Shop Tokopedia di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tren Belanja Daring Batik di Tokopedia Naik

Tren belanja batik secara daring di Tokopedia naik.


PSSI Kenalkan Shakti Maskot Baru Timnas Indonesia, Apa Filosofinya?

41 hari lalu

Timnas Indonesia resmi mempunyai maskot baru bernama Shakti. Instagram/Is.Yuniarto
PSSI Kenalkan Shakti Maskot Baru Timnas Indonesia, Apa Filosofinya?

PSSI memperkenalkan maskot baru untuk Timnas Indonesia. Figur bermana Shakti ini adalah burung Garuda berkepala putih dengan jersey merah.