Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Terapi untuk Kanker Paru dan Bedanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulmonolog di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu Jakarta, Sri Dhuny Atas Asri, menjelaskan tatalaksana kanker paru merupakan tindakan yang harus dilakukan, mulai dari pencegahan sampai persiapan kualitas hidup yang lebih baik hingga akhir hidupnya. Ia mengatakan ada beberapa modalitas yang bisa diterapkan sebagai tatalaksana kanker paru sesuai jenis dan tingkat penyebaran kanker.

“Kanker paru dapat diobati. Dokter akan menentukan yang paling sesuai, tergantung jenis dan penyebarannya. Ada pembedahan, kedua kemoterapi, ketiga radioterapi atau terapi radiasi, keempat terapi target, dan kelima imunoterapi,” kata Dhuny dalam webinar yang dilaksanakan RSUD Pasar Minggu, Rabu, 14 Agustus 2024.

Pembedahan dilakukan jika tumor atau kanker masih dalam stadium awal, mulai stadium 1 dan maksimal stadium 3. Metodenya, tumor akan diambil bersama sedikit jaringan sehat di sekitar untuk mencegah bibit tumor menyebar ke organ lain. Modalitas ini bisa dilakukan dengan mengangkat sebagian segmen kecil di lobus paru jika tumor masih ada di satu sisi paru atau mengangkat salah satu paru yang disebut pnemoniktomi yang sudah dicurigai menyebar.

Pilihan terapi kanker lain
Modalitas selanjutnya adalah kemoterapi berupa intravena, yaitu terapi dengan infus intravena untuk merusak sel kanker yang ganas dan menghambat pertumbuhan sel kanker.

“Ini bisa dilakukan setelah, sebelum, atau tanpa pembedahan kalau sudah stadium lanjut. Kemoterapi sebelum pembedahan untuk mengecilkan sel kanker. Setelah kecil dilakukan pembedahan agar lebih mudah diangkat,” jelas Dhuny.

Kemoterapi intravena juga bisa mengurangi gejala kanker yang dikeluhkan pasien, seperti sesak dan rasa nyeri, namun memiliki efek samping yang lumayan berat. Kemoterapi intravena bisa dilakukan lengkap enam siklus dengan satu siklus dilakukan selama tiga minggu. Namun jika pasien memiliki kondisi tubuh yang lemah bisa kurang dari enam siklus.

Selain infus, kemoterapi juga bisa dilakukan dengan terapi target melalui obat minum yang menargetkan protein yang mendorong pertumbuhan sel kanker. Meskipun lebih diminati pasien karena minim rasa sakit namun tidak semua pasien cocok dan perlu dilihat dari jenis kankernya. Radiasi atau radioterapi jadi modalitas lain yang tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien namun dengan kondisi yang tidak baik seperti berat badan turun dan sesak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Terapi radiasi bisa kuratif bila kondisi pasien dalam keadaan baik. Contohnya kemoterapi stadium 3A, tumor mengecil lalu dioperasi. Kalau paliatif tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup karena kondisi pasien kurang bagus,” paparnya.

Modalitas terbaru yang sedang terus dikembangkan adalah imunoterapi dengan meningkatkan imun tubuh agar bisa mengenali dan melawan sel kanker. Imunoterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi dan jadi alternatif bila kanker tidak mengecil dengan pengobatan lain. Dhuny mengatakan terapi ini memiliki efek samping yang minim karena memanfaatkan imun tubuh yang bekerja.

“Penelitian menunjukkan imunoterapi pada pasien yang belum kena terapi apapun bisa menghasilkan hasil akhir masa hidup lebih panjang dan bebas penyakit lebih lama dibanding jika hanya kemoterapi saja. Jadi salah satu modalitas yang menjanjikan dan masih terus diteliti di seluruh dunia,” jelasnya.

Banyaknya pilihan terapi kanker paru diharapkan dapat memberikan harapan hidup lebih berkualitas dan menurunkan angka kasus kanker paru di Indonesia.

Pilihan Editor: Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

1 hari lalu

Kate Middleton memakai gaun ungu di Wimbledon 2024. Foto: Instagram/@wimbledon
Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

Kate Middleton pertama kali kembali bekerja setelah pekan lalu mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi untuk melawan kanker.


7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

1 hari lalu

Ilustrasi Pita suara. Shutterstock
7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Selain suara parau, berikut gejala kanker laring lainnya sehingga pasien disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.


Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

4 hari lalu

Musikus Bruce Springsteen (kiri) dan istrinya Patti Scialfa (tengah). REUTERS/Lucas Jackson
Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

Istri musisi Bruce Springsteen mengungkapkan perjuangannya melawan kanker darah yang disebut multiple myeloma. Kenali penyebab dan gejalanya.


Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

8 hari lalu

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.


Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

8 hari lalu

Elle MacPherson. REUTERS/Stringer
Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.


Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

10 hari lalu

Pangeran  William, Kate Middleton, bersama tiga anak mereka. Foto: Instagram @princeandprincessofwales.
Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.


Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

10 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.


Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

10 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

Sebelum meninggal, Puput Novel berpesan supaya keluarganya tetap kompak dan melanjutkan merawat tempat penampungan hewan terlantar miliknya.


Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

10 hari lalu

Puput Novel/Foto: Instagram/Puput Novel
Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

Profil Puput Novel, mantan penyanyi cilik dan artis kenamaan Tanah Air yang meninggal di usia 50 tahun karena kanker.


Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

10 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

Ibunda Puput Novel tak kuasa menahan tangis di pemakaman putri tercintanya, sambil memanjatkan doa.