TEMPO.CO, Jakarta - Capsaicin adalah senyawa yang dikenal luas sebagai penyebab sensasi pedas pada cabai. Namun, di balik sensasi terbakar yang khas, capsaicin juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama membantu penurunan berat badan, mengurangi peradangan, dan meredakan rasa sakit.
Dilansir dari Healthline, capsaicin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai, khususnya di bagian biji yang memberikan sensasi pedas atau panas. Konsentrasi tertinggi capsaicin biasanya terdapat pada biji cabai, sehingga bagian ini cenderung lebih pedas dibandingkan daging buahnya.
Ketika dikonsumsi, capsaicin merangsang reseptor rasa sakit di lidah yang menyebabkan sensasi panas yang dirasakan kebanyakan orang. Tingkat kepedasan cabai dapat diukur dengan satuan Scoville Heat Units (SHU) yang berkisar dari 0 hingga 15 juta. Misalnya, cabai jalapeño memiliki tingkat kepedasan sekitar 2.500 hingga 8.000 SHU, sedangkan cabai habanero bisa mencapai 100.000 hingga 350.000 SHU.
Capsaicin telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya adalah:
1. Membantu Penurunan Berat Badan
Manfaat capsaicin yang paling dikenal adalah potensinya dalam mendukung penurunan berat badan atau pengurangan lemak tubuh. Berat badan sangat bergantung pada metabolisme, yaitu proses mengubah apa yang kita makan dan minum menjadi energi yang digunakan tubuh untuk berfungsi sehari-hari.
Capsaicin dapat meningkatkan metabolisme yang memungkinkan tubuh untuk lebih mudah membakar lemak dan menurunkan berat badan. Capsaicin bekerja dengan meningkatkan konsumsi oksigen dan suhu tubuh yang berujung pada sedikit peningkatan kalori yang dibakar.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi senyawa ini secara teratur dapat membantu menciptakan defisit kalori yang pada dasarnya diperlukan untuk penurunan berat badan. Defisit kalori berarti Anda membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi.
Meskipun hasil capsaicin ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa manfaatnya mungkin minim kecuali dipadukan dengan diet dan program olahraga yang tepat.
2. Mengurangi Peradangan
Capsaicin juga mungkin memiliki sifat anti-inflamasi. Makanan yang mengandung banyak antioksidan, seperti cabai, dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan peradangan kronis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kondisi seperti kanker, gangguan autoimun, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, capsaicin dapat menurunkan risiko penyakit-penyakit ini. Sebuah analisis berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Study (NHANES) mengaitkan konsumsi cabai dengan penurunan risiko kematian dini.
Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh kandungan antioksidan yang tinggi dalam cabai. Selain itu, diet yang tinggi antioksidan yang mengurangi peradangan telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit, terutama penyakit jantung, stroke, dan kanker tertentu.
3. Meredakan Rasa Sakit
Capsaicin juga sering digunakan untuk meredakan nyeri. Senyawa ini bekerja dengan merangsang reseptor rasa sakit yang pada gilirannya mengurangi sensitivitas terhadap nyeri. Capsaicin paling sering ditemukan dalam krim pereda nyeri topikal, seperti Menthacin, Zostrix, dan Capzacin-Z.
Produk-produk ini digunakan untuk mengatasi gangguan sendi seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis, serta neuropati diabetik, yaitu jenis kerusakan saraf pada penderita diabetes yang dapat menyebabkan nyeri.
Namun, perlu dicatat bahwa ketika dioleskan pada kulit, capsaicin dapat menimbulkan efek terbakar yang mirip dengan yang disebabkan oleh konsumsinya. Oleh karena itu, disarankan untuk memulai dengan jumlah kecil dan memperhatikan reaksi tubuh sebelum menggunakan lebih banyak.
Meskipun capsaicin umumnya dianggap aman, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:
1. Dapat Menyebabkan Sensasi Terbakar
Salah satu efek samping paling umum dari capsaicin adalah sensasi terbakar di sepanjang saluran pencernaan. Bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung atau mulas, makanan atau suplemen yang mengandung capsaicin dapat memperburuk gejala tersebut.
Namun, seiring waktu, saluran pencernaan Anda mungkin akan menjadi lebih tidak peka terhadap efek capsaicin, sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin Anda alami.
2. Dapat Meningkatkan Suhu Tubuh
Capsaicin dapat meningkatkan suhu tubuh Anda. Karena efek senyawa ini pada reseptor di tubuh yang mengatur panas, mengonsumsi terlalu banyak capsaicin dapat menyebabkan sensasi hangat yang tidak nyaman.
Meskipun ini biasanya tidak berbahaya dan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan demam, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap sensasi ini dibandingkan yang lain.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa capsaicin dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat tekanan darah, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen ini.
HEALTHLIN
Pilihan editor: Warga Denmark Sambut Mie Ramen Korea Selatan yang Sempat Diembargo, Apa Itu Capsaicin?