TEMPO.CO, Jakarta - Pekerjaan sudah bikin stres dan tekanan akan bertambah bila Anda pun menjadi korban perundungan. Perundungan bisa disebut sebagai perilaku agresif yang disengaja dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan.
Target atau korban perundungan biasanya akan membiarkan kekerasan dan pelecehan itu dan berharap akan berlalu seiring waktu. Sayangnya, bullying dan tindakan agresif jarang berhenti tanpa adanya intervensi. Berikut enam macam metode intimidasi dan bullying di tempat kerja yang perlu dikenali, dilansir dari Your Tango.
1. Perundungan fisik
-Ditendang, dipukul, didorong, diludahi, dan/atau diintimidasi.
-Barang dicuri
-Memaksa orang lain melakukan hal-hal yang tak ingin mereka lakukan sendiri.
2. Perundungan verbal
-Memanggil dengan nama yang mengejek, mempermalukan, mengganggu, dan menghina.
-Melontarkan lelucon yang sarkastik kepada korban.
-Komentar menghina soal penampilan atau pakaian korban.
3. Perundungan nonverbal
-Mimik wajah yang mengejek.
-Bahasa tubuh atau ekspresi wajah yang melecehkan.
-Membuang muka atau balik badan saat korban perundungan sedang bicara.
-Menunjukkan bahasa tubuh yang mengancam, seperti berdiri di area pribadi korban.
4. Perundungan sosial
-Menolak bicara atau pura-pura tak kenal korban.
-Menyebarkan gosip tentang korban.
-Memaksa seseorang berlaku atau berpakaian sesuai keinginan pelaku perundungan.
-Tak mengundang korban bullying ke suatu acara.
5. Perundungan predator
-Melakukan kontak fisik yang tak diinginkan korban.
-Memberi kode atau gestur yang tak sopan atau vulgar.
-Memanggil seseorang dengan nama seksual atau orientasi seksualnya.
-Mengambil foto atau video korban dan mengancam akan menyebarkannya.
-Memanipulasi situasi agar berbau seks.
6. Perundungan siber
-Mengirim pesan vulgar, tak sopan, dan ancaman lewat ponsel.
-Meneruskan percakapan pesan pribadi ke orang lain.
-Mengirim foto-foto tak senonoh.
-Pura-pura menjadi si korban untuk membuatnya terkesan jahat.
-Sengaja mengeluarkannya dari grup percakapan.
Pilihan Editor: Psikolog Sebut Peran Penting Orang Tua dalam Edukasi Pencegahan Perundungan Anak