TEMPO.CO, Jakarta - Konsep kesetaraan gender telah menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi tentang peningkatan produktivitas di tempat kerja. Di era modern ini, semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa kesetaraan gender bukan hanya masalah hak asasi manusia, tetapi juga elemen penting dalam membangun lingkungan kerja yang produktif dan inklusif. Senior Manager, Communications, GEDI & Digital Safety di WAN-IFRA Women in News Myra Abdallah menjelaskan bahwa kesetaraan gender, keberagaman, dan inklusi- gender equality, diversity, and inclusion atau GEDI, adalah elemen yang sangat penting di tempat kerja. “GEDI mendorong karyawan untuk membawa diri mereka sepenuhnya ke dalam pekerjaan tanpa takut diskriminasi. Semakin nyaman seseorang, semakin tinggi produktivitasnya," ujarnya dalam paparan di kawasan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Dia mengutip survei The Manifest pada 2020 yang menyatakan 70 persen pencari kerja ingin berkarya di perusahaan yang mengutamakan isu kesetaraan gender, keberagaman, dan inklusivitas. "Mereka memilih pekerjaan yang mengungkapkan identitas dirinya tanpa harus takut didiskriminasi," ujar Abdallah.
Manfaat lain adalah mengerek kreativitas di lingkungan kerja, Abdallah menyatakan, lewat diskusi yang sehat, keragaman latar belakang anggota tim akan menghasilkan ide-ide yang lebih segar ketimbang tim yang homogen.
Perusahaan yang mengutamakan kesetaraan gender, keberagaman, dan inklusivitas juga bisa memperluas target pasar. Abdallah menyajikan studi global PricewaterhouseCoopers yang mendapati 76 persen pebisnis menunjuk keberagaman dan inklusivitas sebagai nilai utama perusahaan mereka. "Klien bisnis pun biasanya akan lebih mengutamakan kesepakatan dengan perusahaan yang mempraktikkan nilai ini," ucap Abdallah.
Abdallah juga menekankan pentingnya inklusi. Ia menyebutkan bahwa inklusi tidak hanya berkaitan dengan gender tetapi juga mencakup berbagai faktor seperti status sosial, negara asal, bahasa, dan usia. Inklusi, menurutnya, bertujuan untuk memastikan setiap individu merasa menjadi bagian dari organisasi dan dapat mengekspresikan identitas mereka tanpa rasa takut akan diskriminasi.
Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
“Ketika kita bicara tentang kesetaraan gender, kita juga berbicara tentang inklusi dalam arti yang lebih luas. Kita ingin memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi, terlepas dari latar belakang mereka,” ungkapnya.
Saah satu brand olahraga, Asics Indonesia mengklaim timnya sudah berusaha untuk mengamalkan nilai GEDI dalam kebijakan dan juga operasional perusahaan. Head of Core Sports Category and Sports Marketing Asics Indonesia, Fajar Nugraha mengatakan dalam aplikasi di kantornya mengutamakan isu kesetaraan terlihat dari banyaknya partisipasi perempuan di posisi pucuk pimpinan. "Sudah ada beberapa lini bisnis kami dipimpin oleh perempuan. Mereka dipilih berdasarkan kompetensi dan kemampuannya," ujar Fajar dalam keterangan tertulis pada 26 Agustus 2024.