TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada Rabu, 14 Agustus 2024. Status itu menyusul adanya peningkatan kasus penyakit yang berasal dari virus Monkeypox (Mpox) di Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara di Afrika.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi temuan 88 kasus Mpox per Sabtu, 17 Agustus 2024. Penderitanya tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kepulauan Riau.
Cara Mencegah Penularan Virus Mpox
Melansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut lima langkah untuk melindungi diri dari penularan virus penyebab penyakit cacar monyet:
1. Lakukan Vaksinasi
Pasien bisa mendapat Vaksin Jynneos untuk pencegahan Mpox. Memperoleh kedua dosis vaksin dengan jarak empat minggu akan memberikan perlindungan terbaik. Namun, apabila seseorang sebelumnya telah menderita dan pulih dari cacar monyet, maka pasien tidak memerlukan vaksin.
Vaksin Jynneos dianjurkan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti gay, pria biseksual, transgender, gender non-biner, atau gender-diversitas. Selain itu, vaksinasi juga diberikan kepada individu yang kontak langsung dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir.
2. Ketahui Jenis Aktivitas Berisiko Tinggi
Apabila seseorang berisiko tinggi terkena Mpox tetapi belum menerima vaksin dua dosis, maka pertimbangkan untuk mengubah sementara aktivitas yang melibatkan kontak pribadi, seperti seks. Pesta atau kelab yang kerap kali hanya mengenakan pakaian minim dan rentan terjadi sentuhan kulit juga dapat menjadi media penularan virus.
Selain itu, kegiatan seperti melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dan hubungan intim di tempat seks komersial juga bisa menjadi sumber penularan virus cacar monyet. Seseorang yang pernah berhubungan dengan penderita Mpox juga harus mendapatkan vaksinasi dengan segera, apa pun jenis kelamin dan identitas seksualnya.
3. Hindari Kontak Kulit dengan Penderita
Hindari sementara sentuhan dengan seseorang yang memiliki masalah kulit, seperti ruam. Gejala cacar monyet juga biasanya terlihat seperti jerawat, kulit melepuh, atau koreng. Gejala-gejala tersebut mungkin muncul di tangan, kaki, wajah, dada, mulut, dan area lain, seperti alat kelamin.
Di daerah-daerah endemik Mpox, khususnya di Afrika bagian barat dan tengah, hewan pengerat dan primata bisa menjadi sumber penularan. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dapat menimbulkan risiko terpapar virus.
4. Hindari Kontak dengan Benda yang Pernah Digunakan Penderita
Hindari penggunaan barang yang pernah digunakan oleh penderita cacar monyet, seperti peralatan makan, perlengkapan tidur, handuk, atau pakaian. Apabila Anda tinggal bersama seseorang yang menderita Mpox, maka lakukan pembersihan dan desinfeksi rumah dengan metode pembersihan basah, seperti menggunakan semprotan, tisu, dan pel yang mengandung desinfektan.
Pakaian yang terkontaminasi Mpox karena digunakan oleh penderita, tidak boleh dicampur dengan cucian lain. Taruh benda berbahan kain yang sudah dipakai penderita ke dalam wadah kedap air yang dapat didesinfeksi atau dibuang setelahnya.
5. Cuci Tangan Sesering Mungkin
Cuci tangan lah sesering mungkin dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol (hand sanitizer), terutama sebelum menyentuh wajah dan makanan. Cuci tangan juga dianjurkan setelah menggunakan kamar mandi yang diakses oleh banyak orang.
CDC | SEHAT NEGERIKU
Pilihan Editor: Jokowi Kumpulkan Menteri, Ratas Penanganan Mpox di Indonesia