Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

Reporter

image-gnews
Ilustrasi balita. Shutterstock
Ilustrasi balita. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di RS Dr. Ben Mboi Kupang, Winda Yanuarni Meye, membagi tips mengajari anak berbicara, seperti kontak mata, penggunaan bahasa baku, serta menyanyi. Ia mengatakan ada empat aspek tahapan perkembangan anak dan bicara serta bahasa merupakan salah satu aspek tersebut dan proses belajar anak adalah dengan meniru sehingga saat mengajari perlu dipastikan ada kontak mata agar anak dapat belajar bicara.

"Jadi anak umumnya ukurannya mungil-mungil. Kalau orang dewasa ngomong ke anak tapi sambil berdiri atau anak tidak melihat wajah kita, tidak melihat gerakan bibir dan mulut kita, nanti anak tidak bisa meniru. Jadi, hanya ada suara-suara yang masuk tapi karena tidak ada kontak mata langsung anak jadi bingung bagaimana merespons terhadap suara-suara ini," katanya, Rabu, 11 September 2024.

Gunakan bahasa baku
Winda mengatakan selain kontak mata, anak perlu diajari dengan bahasa baku. Dia mencontohkan, kata makan sebaiknya tidak diganti menjadi mamam atau maem karena dapat membuat anak bingung. Kemudian, hindari penggunaan berbagai bahasa dan berfokus pada bahasa ibu terlebih dulu. Apabila sudah bisa, boleh mengajari bahasa-bahasa lain, seperti bahasa daerah. Secara teori, mengajari anak berbahasa lain di luar bahasa ibu umumnya saat berusia 2 tahun.

"Kemudian menyanyi. Menyanyi itu bagi orang dewasa apa sih? Tapi bagi anak itu adalah suatu proses pembelajaran yang sangat kompleks," jelasnya.

Dia menjelaskan saat menyanyi anak harus mengetahui kata dan merangkainya menjadi kalimat, kemudian menyanyikannya dengan nada-nada tertentu. Karena itu, memberi stimulus dengan menyanyikan lagu anak-anak dapat menjadi pilihan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Winda, secara umum ketika memasuki 2 tahun, anak sudah dapat merangkai kata-kata yang dapat dipahami orang dewasa, contohnya ayah main atau ibu sapu. Dia juga menyarankan untuk membatasi penggunaan gawai karena tidak ada komunikasi dua arah yang dapat membantu perkembangan anak.

"Yang disarankan adalah menggunakan gadget tapi untuk kegiatan yang interaktif. Contohnya mungkin orang tua atau saudara, kakek neneknya, berada di luar kota. Kadang-kadang kita melakukan panggilan video," ujarnya.

Pilihan Editor: IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

15 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.


Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

17 hari lalu

Dua ekor Common Marmoset White Ears (Callithrix jacchus) menjadi penghuni baru Taman Safari  Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu  (21/1). ANTARA/Musyawir
Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.


IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

27 hari lalu

Ilustrasi anak belajar/Zenius
IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Mengajarkan bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan penutur lain, bukan lewat gawai.


Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

28 hari lalu

Ilustrasi anak-anak belajar bahasa Inggris di dalam bus BigBird dalam program EF Mobile. (ANTARA/HO)
Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

Pakar mengatakan mengajarkan lebih dari satu bahasa berdasar kemampuan umumnya tidak menimbulkan masalah pada anak dengan tingkat kecerdasan normal.


Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

28 hari lalu

Ilustrasi anak belajar bersama ibu. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

Pakar menjelaskan anak yang menguasai lebih dari satu bahasa biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.


Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

31 hari lalu

Ilustrasi ibu bekerja dan anak di rumah. Freepik.com
Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

Menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan pekerjaan rumah, termasuk mengasuh anak, tidak mudah tapi perlu dilakukan.


Benarkah Tidur Siang Menghambat Perkembangan Anak?

46 hari lalu

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock
Benarkah Tidur Siang Menghambat Perkembangan Anak?

Penelitian membuktikan bahwa tidur siang tidak menghambat perkembangan anak.


Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

57 hari lalu

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasan yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2024/2025.


Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

19 Juli 2024

Contoh perkenalan bahasa Arab. Foto: Canva
Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

Berikut ini contoh perkenalan dengan bahasa Arab yang mudah. Anda bisa mempelajari dari bahasa yang dasar terlebih dahulu.


Alasan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Dihapus Kemendikbud

18 Juli 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Alasan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Dihapus Kemendikbud

jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dihapus agar siswa fokus mempelajari mata pelajaran yang sesuai