Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi anak makan (pixabay.com)
ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anak dari Universitas Gajah Mada Fitria Mahrunnisa menyarankan orang tua membangun aturan makan untuk mengatasi anak yang suka pilah-pilih makanan.

“Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara kualitas pola makan anak dan pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui. Jika seorang ibu memiliki preferensi bawaan terhadap beberapa jenis makanan, misalnya makanan manis, hal ini dapat memengaruhi makanan yang mereka pilih,” kata Fitria Rabu 18 September 2024.

Jika anak sudah terlanjur picky eater atau hanya mau makanan tertentu, orang tua bisa menggunakan cara responsive feeding (mengenali kapan anak lapar dan kenyang) serta mencampurkan makanan dengan apa yang menjadi kesukaan anak.

Pilah-pilih makanan bisa menyebabkan kekurangan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuh hingga dewasa. “Risikonya adalah kekurangan zat gizi baik makro atau mikro tertentu yang berakibat pada kurang gizi bahkan stunting jika dibiarkan terlalu lama,” kata Fitri.

Fitria mengatakan anak yang hanya mengonsumsi makanan tertentu bisa jadi kekurangan gizi yang dibutuhkan seperti karbohidrat, lemak, protein dan zat gizi lainnya seperti zat besi, zinc dan multivitamin.

Anak juga akan mengalami defisiensi nutrien tertentu yang mengakibatkan masalah kesehatan saat anak tumbuh besar. Salah satunya yang sering terjadi pada anak adalah anemia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kebiasaan anak hanya mau makanan tertentu, seperti lebih suka makanan kerupuk atau menolak tekstur daging, juga bisa berlanjut hingga anak bertambah usia.

“Jika anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu, misalkan nasi telur saja, atau makan dengan lauk yang digoreng saja tentu dapat menetap sampai usia yang lebih besar,” kata Fitria.

Dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu mengatakan orang tua harus tetap membiasakan anak makan makanan beragam, karena preferensi makan orang tua terutama ibu sangat memengaruhi kebiasaan makan atau rasa pada anak.

Menurut penelitian, Fitria mengatakan ciri-ciri pola makan ibu mempengaruhi 30 persen variasi kualitas pola makan anak, bahkan sejak masa kehamilan dan menyusui.

Pilihan Editor: Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

23 jam lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

Orang tua perlu mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuh cegah GTM anak.


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

1 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

3 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

4 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

4 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

6 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

6 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

11 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.