Seperti yang berlangsung pada Minggu lalu, keenam gerobak makanan itu berjejer di halaman restoran di lantai satu Hotel Clarion, Makassar. Pada setiap gerobak tertulis aneka menu, antara lain, bubur ayam, mi pangsit, sushi, dim sum, hingga rujak.
Gapura bercorak Cina yang merah menyala itu menyambut pengunjung. "Banyak pilihan. Dim sum menjadi menu favorit kami," kata Leslie Chin, Executive Chinese Chef Hotel Clarion Makassar.
Baca Juga:
Dim sum merupakan makanan yang biasa disajikan pada pagi hari atau sarapannya orang Cina. Konon tradisi ini sudah ada sejak 2.000 tahun silam: makan pagi di tepi jalan ketika banyak orang berlalu lalang. "Konsep resto mini street food berbeda dengan pedagang kaki lima," ujar Abdul Malik, Manajer Restoran Sunachi.
Alasannya, menurut Malik, karena resto tepi jalan yang disuguhkan dikemas dalam gerobak yang tertata rapi. Pelayanannya langsung dikerjakan oleh koki dan ragam menunya sampai 1.000 macam makanan.
"Itu aslinya konsep dim sum food street, seperti di Cina dan Malaysia," kata Malik. Nah, di Clarion, ajang kuliner tersebut diberi tajuk resto tepi jalan kecil. "Jumlah menunya hanya belasan macam. Salah satunya mi urat sapi," ujarnya.
Leslie Chin mengatakan mi urat sapi merupakan masakan resep Cina dan sudah terkenal di Thailand. Bahannya terbuat dari urat dan daging sapi segar. Adapun minya dipilih yang berukuran jumbo. Sedangkan rasa kuahnya yang sedap karena dilengkapi bawang goreng, keju manis, biji lada putih, gula batu, kecap asin, dan kecap asli Jepang. Kuahnya kental dengan aroma yang mengundang selera.
Cara memasaknya, potongan lobak putih serta urat dan daging sapi dimasukkan ke dalam air. Sedangkan minya direbus terpisah, kemudian ditiriskan. Setelah kuah yang berisi urat dan daging matang, masukkan sayuran yang sudah dicincang, termasuk beberapa helai daun kemangi untuk menambah aroma.
John Thamrin, pemesan mi urat sapi, memuji kelezatan menu itu. Menurut dia, makanan ini tergolong unik karena jarang ditemui di restoran-restoran. "Rasa kenyal urat berpadu dengan kelembutan mi, ditambah aroma kayu manis dan gula batu, terasa khas," ujar John.
Menu spesial berikutnya adalah rujak "koalisi" ala Malaysia-Indonesia. Bahan pembuatan rujak, meliputi buah nanas, mentimun, kedondong, mangga, dan bengkuang. Adapun unsur negeri jiran dalam menu rujak ini, yaitu bumbu petis udang dari Malaysia. Sedangkan bahan ala Indonesia, selain buah-buahan, yakni gula merah, kacang, biji wijen, dan ulekan.
Sebagai pelengkap, disajikan minuman dari bahan buah naga. Ada buah naga putih dan merah, yang diberi julukan jus purple dragon. Untuk menambah rasa segar, resto di tepi jalan ini menyertakan lemon dan blueberry.
"Ini untuk menghilangkan rasa buah naga yang hambar agar terasa manis dan sedikit asam," tutur Zulkifli, salah satu bartender di Clarion. Selain jus purple dragon, tersedia minuman real dragon one, juice beat up, dan jus the last dragon. "Nama yang terakhir ini ada tambahan es krim rasa vanilla serta potongan apel dan melon," kata Zulkifli.
SUKMAWATI