Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Ini Bisa Memicu Sakit Kepala  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda sering merasakan sakit kepala atau migren? Bila iya, Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang mengeluhkan hal yang sama. Sebagaimana dilansir dari laman Time of India, 15 Oktober, ternyata sakit kepala atau migren bisa timbul karena diet dan makanan tertentu. Bila memang punya sakit kepala atau migren, sepatutnya asupan makanan berikut ini dikontrol. Apa sajakah?

Makanan untuk Program Diet
Sakit kepala adalah ketidaknyamanan atau sensasi semacam tekanan yang dirasakan di kepala. Sedangkan migren adalah jenis umum sakit kepala yang biasanya terjadi di satu sisi kepala. Nah, ternyata diet yang dilakukan seseorang bisa membuat dia sakit kepala atau migren. Ini terjadi karena perubahan diet dapat dengan tiba-tiba mengubah asupan makanan dalam tubuh menjadi sangat rendah kalori.

"Ini dapat menyebabkan sakit kepala, khususnya jika diet tersebut memotong atau mengeliminasi karbohidrat secara penuh. Otak hanya bisa menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar. Sakit kepala dapat juga terjadi karena rendahnya kadar gula dalam darah. Bahkan, asupan minum yang sangat rendah pun bisa memicu sakit kepala," kata konsultan nutrisi Niti Desai.

Tiramin
Tiramin adalah asam amino yang telah diduga memicu sakit kepala. Mekanismenya adalah dengan cara mengurangi kadar serotinin pada otak dan mempengaruhi pembesaran pembuluh darah. Makanan yang mengandung tiramin, misalnya, anggur merah, keju, coklat, dan alkohol.

Minuman beralkohol
Untuk sebagian orang, mengkonsumsi minumal beralkohol jenis apa pun bisa membawa pada migren. Bir, wiski, atau wine mengurangi kadar serotinin (hormon yang bisa membuat seseorang merasa bahagia) pada otak dan bisa memicu migren.

Coklat
Coklat bisa memicu migren karena kandungan tiramin. Namun, pada saat yang sama, seorang perempuan bisa mendambakan coklat selama stres dan saat mengalami perubahan hormonal. Dan hal ini bisa memicu sakit kepala. Jumlah coklat dapat menjadi masalah juga karena pasien migren dengan diet tinggi lemak cenderung untuk memiliki lebih sering sakit kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi
Kopi juga bisa memicu migren. "Kopi membuat ketergantungan ringan dan meningkatkan kewaspadaan mental dan konsentrasi sementara. Penarikan konsentrasi yang tiba-tiba ini seringkali menyebabkan sakit kepala, iritabilitas, dan gejala lain yang sangat beragam dari satu orang ke orang lain," kata ahli nutrisi klinis, Dr Nupur Krishnan.

Gula
Gula alami sangat penting karena semua tumbuhan dan hewan menyimpan energi secara kimia dalam bentuk gula. Semua bentuk gula alami menyediakan nilai energi yang sama--empat kalori per gram. Gula alami lebih bagus ketimbang pemanis buatan. Desai mengatakan bahwa dalam persentasi yang sangat kecil, seseorang intoleran terhadap pemanis dan membuat sakit kepala.

AMIRULLAH

Berita Lainnya:
Biar Osteoporosis Tak Gampang Mampir
Ancaman Tulang Keropos Kian Nyata
Mau Bersepeda Sambil Mandi? Ini Caranya  
Basuki Pilih Tinggal di Pluit daripada Rumah Dinas 
Model Berbikini Itu Juga Penyanyi Dangdut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

12 jam lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

23 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang