TEMPO.CO, Jakarta -Perry Tristianto, pengusaha kuliner dan pelopor bisnis factory outlet asal Bandung konsisten dengan bisnis factory outlet dan kuliner yang memiliki konsep atau tematik.
Bisnis FO dan kuliner yang dimiliki Perry diburu para pelancong yang berwisata ke Bandung dan kota-kota lain seperti di Malang, Lampung dan lainnya.
Perry sendiri memulai usaha di bidang pakaian dari tahun 90-an. Nama FO berawal dari nama toko yang didirikannya pada 1999. Lalu pada 2000, Perry membuka cabang FO bernuansa butik di Dago yang diberi nama Rich & Famous. Dengan nama FOS atau Factory Outlet Store.
“Bisnis itu gampang, hanya bagaimana kita dapat membuat sensasinya,” kata pengusaha yang telah membuat 140 bisnis ini saat ditemui di The Summit Bistro, Lampung pada 10 Mei 2014.(Baca :Factory Outlet Bandung Diserbu Pembeli )
Bisnis factory outletnya terus bertumbuh dan menjadi favorit para pelancong seperti The Summit, The Secreet, Bali Heaven. Begitu pula dengan bisnis kulinernya Rumah Sosis, Kampoeng Baso, The Ranch dan Floating Market.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Lampung yang hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi nasional yaitu di kisaran 6%-7%, membuat Perry optimistis bahwa bisnis kuliner berkonsep resto dan cafe dengan panorama alam Kota Lampung dapat berkembang pesat di Lampung. Ditambah lagi kontribusi sektor jasa terhadap PDRB Kota sebesar 51%.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Kisah 1001 Malam Chanel di Dubai
Film Aksi Berbahaya bagi Penderita Jantung
Manfaat Meditasi Bukan Cuma Hilangkan Stres
Urbanathlon ke-3 Jakarta Tambah Tiga Rintangan