TEMPO.CO, Jakarta - Alat pemroduksi kangen water atau air dengan pH basa bikinan Enagic USA Inc sedang laris di Indonesia. Menurut Donny Satiya, distributor independen Kangen Water Indonesia, sejak diperkenalkan tiga tahun lalu, peminat mesin kangen water melonjak. Permintaannya hingga 400 mesin tiap bulan. Padahal harganya tidak murah, Rp 24,5-70 juta per unit.
Satu menit, alat itu bisa memproses 2 liter air. "Air ini bukan obat," kata Donny. Namun, toh alat itu sudah telanjur dipopulerkan sebagai "mata air ajaib". Air yang keluar darinya diklaim bisa membuat peminumnya tidur lebih nyenyak, energinya meningkat, dan racun enyah dari tubuhnya. Mereka yang tidak mampu memiliki alatnya bisa membeli air kangen karena banyak pemilik alat yang menjual airnya.
Kangen water bukan berarti air rindu. Kangen berasal dari bahasa Jepang yang berarti era baru. Pada 1965, ketika ekonomi Jepang sedang meroket dan penduduknya tergila-gila pada kesehatan, pemerintah negeri itu memulai penelitian untuk mencari air berkhasiat. Pada 1980-an, Departemen Kesehatan Jepang mengumumkan hasil penelitian bahwa air dengan ion atau air alkali memberikan manfaat begitu besar pada kesehatan. (Baca juga: Keajaiban Air Negeri Sakura)
Dengan sifat yang sudah menjadi basa, air kangen dengan perlahan menggantikan cairan tubuh yang terlalu asam. Tubuh bersifat asam karena pola makan dan gaya hidup. Nah, air kangen sendiri dapat memperlambat proses penuaan sel tubuh, mencegah terjadinya kerusakan gigi dan tulang. Air alkali juga diklaim akan menetralkan tingkat keasaman (pH) darah sehingga menormalkan aliran darah, lebih efektif untuk masuk ke dalam sel tubuh dan lebih cepat menghidrasi tubuh.
Namun klaim itu diragukan sejumlah ahli. Menurut ahli gizi Emilia Achmadi, segala promosi keampuhan air dengan pH di atas 8—seperti bisa menyeimbangkan kondisi asam basa di seluruh tubuh—hanyalah isapan jempol. "Saya bilang itu pseudo science, ilmiah yang pura-pura," katanya. "Mereka tidak menipu, tapi tidak memberikan aspek yang benar." Adapun Ketua Indonesian Hydration Working Group Saptawati mengatakan keampuhan air kangen belum terbukti secara ilmiah berdasarkan penelitian.
Lalu bagaimana dengan klaim detoksifikasi? Menurut profesor gizi dari Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah Ridwan, sebenarnya detoksifikasi bisa dilakukan dengan meminum air biasa. "Konsumsi air yang cukup membuat metabolisme tubuh bekerja dengan baik," kata Hardinsyah. Banyak keluhan kesehatan timbul sebenarnya disebabkan oleh hal sepele: kurang minum air. Dengan demikian, untuk mengatasinya, cukup dengan minum air sesuai kebutuhan. (Baca juga: Air Putih Turunkan Risiko Diabetes)
DIANING SARI
Terpopuler:
Ardistia Dwiasri, Eksis di Negeri Heterogen
Busana 3 Desainer, Kolaborasi Tren Make Up 2015
Wanita Indonesia Rentan Obesitas
Perlindungan Kulit dari Radikal Bebas
Merokok Bisa Sebabkan Nyeri Punggung