TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Oktober menjadi bulan kesadaran penyakit kanker payudara, yang ditandai dengan pita merah muda menjuntai. Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang kanker yang umumnya menyerang kaum hawa ini relatif kurang.
Menurut pakar onkologi medis dari Gleneagles Hospital Singapore, dr Khoo Kei Siong, kanker payudara masih menjadi penyebab kedua kematian wanita di seluruh dunia. Di Singapura sendiri, kata dia, setiap 1 dari 20 wanita didiagnosis mengidap kanker payudara.
"Menurut penelitian saya, risiko tertinggi terjadi pada usia 55-59 tahun. Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia," ujar Kei Siong di Hotel The Grove Suites, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Karena itu, Kei Siong mengimbau agar wanita memeriksa risiko kanker payudara dalam dirinya sejak usia dini tanpa perlu menunggu usia tertentu. Caranya dengan mengikuti tahap diagnosis yang sesuai anjuran usia.
Pada usia 39 tahun ke bawah, wanita dianjurkan melakukan pemeriksaan klinis setiap bulan. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada benjolan, keluarnya cairan, atau perubahan pada payudara yang berpotensi menjadi kanker.
Padar usia 40-49 tahun, wanita sebaiknya tidak hanya melakukan pemeriksaan klinis tapi juga melakukan pemeriksaan mamogram tahunan. Metode ini dapat mendeteksi perubahan seperti kepadatan yang tidak normal atau terjadinya deposit kalsium. Namun Khoo menyarankan metode mamogram ini tidak dilakukan pada usia yang lebih dini.
"Mamografi tak disarankan dilakukan sejak dini (di bawah usia 40 tahun) karena saat itu jaringan payudara masih padat. Takutnya mamografi salah mengira itu sebagai tumor," kata Kei Siong.
Wanita dengan usia 50 tahun ke atas dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mamogram setiap dua tahun. Kemudian, metode ultrasound scan juga bisa digunakan untuk mendeteksi kondisi abnormal yang terlihat melalui mamogram. Ultrasound scan ini dapat membedakan di antara massa solid yang diduga kanker.
Dalam beberapa kasus, pasien juga harus menjalani scan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih jelas pada area yang diduga kanker. Ini sangat berguna bagi wanita muda yang memiliki kepadatan jaringan payudara lebih besar karena mamogram dan ultrasound scan menjadi kurang sensitif ketika mendeteksi payudara wanita muda.
LUHUR TRI PAMBUDI