Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Membedakan Demam Berdarah dan Demam Tifus

Editor

Grace gandhi

Petugas dinas kesehatan DKI Jakarta melakukan penyemprotan asap (fogging) di kantor Pemprov DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 10 Maret 2015. Penyemprotan (fogging) nyamuk Aedes Aegypti, dilakukan setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok', terjangkit demam berdarah. TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas dinas kesehatan DKI Jakarta melakukan penyemprotan asap (fogging) di kantor Pemprov DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 10 Maret 2015. Penyemprotan (fogging) nyamuk Aedes Aegypti, dilakukan setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok', terjangkit demam berdarah. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Miripnya gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya terkadang membuat orang terkecoh dengan demam apa yang sedang dideritanya. Tak jarang terdengar beberapa kasus kematian yang disebabkan oleh demam berdarah berawal dari kesalahan deteksi sebelumnya.

Ferry, T. P. Purba, spesialis Internal Medicine di RS Siloam MRCCC Semanggi, mengatakan gejala yang dimiliki kedua penyakit ini memang sama, yaitu demam. Namun, ada tanda-tanda jelas yang membedakan keduanya.

"Tifus itu berasal dari kuman dan bakteri yang biasanya menyerang saluran pencernaan," kata Ferry di RS Siloam MRCCC Semanggi, Sabtu, Selasa, 17 Oktober 2015.

Biasanya, lanjut dia, keluhan-keluhan yang dialami oleh penderita tifus meliputi keluhan pencernaan seperti muntah, diare, mual, dan perut kembung. "Selain itu, demam tifus itu terjadi pada malam hari," kata Ferry.

Sementara virus demam berdarah, menurut Ferry, menyerang pembuluh darah. "Keluhan yang terjadi pun seputar pendarahan, seperti misalnya ada mimisan, gusi berdarah, dan yang paling terlihat adalah adanya bintik-bintik merah di kulit," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ferry melanjutkan, keluhan lain juga sering dialami seperti pegal-pegal, pusing, dan sakit di belakang mata.

Meski demikian, gejala-gelaja seperti itu juga bisa saja terjadi pada demam biasa, sehingga Ferry menganjurkan kepada siapapun yang ingin memastikan demam apa yang diderita untuk cek darah. "Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda, tapi tentunya kita harus punya bukti yang obyektif yaitu dengan cek darah," kata dia.

DINI TEJA


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Warga Semarang Beternak Nyamuk Wolbachia untuk Tangkal Demam Berdarah

14 jam lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Warga Semarang Beternak Nyamuk Wolbachia untuk Tangkal Demam Berdarah

Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue.


4 Manfaat Angkak Merah

8 hari lalu

Angkak merah. Shutterstock
4 Manfaat Angkak Merah

Angkak merah hasil fermentasi beras dengan ragi Monascus purpureus


Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

8 hari lalu

DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.


Selama Ramadan, Angka Stunting dan DBD di Tangsel Turun Drastis

3 April 2023

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie membuka pameran Tangsel Islamic Book Fair 2023, Minggum 26 Maret 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Selama Ramadan, Angka Stunting dan DBD di Tangsel Turun Drastis

Benyamin Davnie juga mengajak kaum ibu tidak belanja berlebihan untuk menjaga kestabilan harga di bulan Ramadan hingga Idulfitri.


Pakar Ungkap Faktor Anak Kena Demam Berdarah Dengue

23 Februari 2023

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Pakar Ungkap Faktor Anak Kena Demam Berdarah Dengue

Pakar mengatakan ada tiga faktor penyebab anak terkena demam berdarah dengue (DBD), yakni daya tahan tubuh, virus, dan lingkungan.


Risiko Tahapan Infeksi Virus Marburg

17 Februari 2023

Marburg Virus. seminarsonly.com
Risiko Tahapan Infeksi Virus Marburg

WHO meningkatkan sorotan epidemiologis di Guinea Ekuatorial setelah ditemukan virus Marburg


UGM Tularkan Bakteri Khusus ke Nyamuk Aedes Aegypti, Virus Demam Berdarah Auto Hilang

16 Februari 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
UGM Tularkan Bakteri Khusus ke Nyamuk Aedes Aegypti, Virus Demam Berdarah Auto Hilang

Nyamuk aedes aegypti tak bisa sebabkan demam berdarah jika telah terinveksi bakteri ini.


Manfaat Angkak, Beras yang Digunakan Untuk Obat DBD

11 Februari 2023

Pertanian beras merah.
Manfaat Angkak, Beras yang Digunakan Untuk Obat DBD

Beras angkak mera memiliki segudang manfaat sebagai berikut


Tekan Angka Kasus DBD dengan Langkah Berikut

7 Februari 2023

Seorang petugas Fogging dari Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Tekan Angka Kasus DBD dengan Langkah Berikut

Masyarakat bisa mencegah naiknya kasus DBD dengan melakukan vaksinasi hingga 3M (menguras, menutup, mengubur). Apa lagi?


Jus Jambu Biji untuk Obati DBD, Mitos atau Fakta?

7 Februari 2023

jambu biji (healthlob.com)
Jus Jambu Biji untuk Obati DBD, Mitos atau Fakta?

Pakar menjelaskan minum jus jambu biji, sari kurma, dan air daun pepaya bukan untuk mengatasi demam berdarah melainkan hanya meningkatkan trombosit.