TEMPO.CO , Jakarta: Miripnya gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya terkadang membuat orang terkecoh dengan demam apa yang sedang dideritanya. Tak jarang terdengar beberapa kasus kematian yang disebabkan oleh demam berdarah berawal dari kesalahan deteksi sebelumnya.
Ferry, T. P. Purba, spesialis Internal Medicine di RS Siloam MRCCC Semanggi, mengatakan gejala yang dimiliki kedua penyakit ini memang sama, yaitu demam. Namun, ada tanda-tanda jelas yang membedakan keduanya.
"Tifus itu berasal dari kuman dan bakteri yang biasanya menyerang saluran pencernaan," kata Ferry di RS Siloam MRCCC Semanggi, Sabtu, Selasa, 17 Oktober 2015.
Biasanya, lanjut dia, keluhan-keluhan yang dialami oleh penderita tifus meliputi keluhan pencernaan seperti muntah, diare, mual, dan perut kembung. "Selain itu, demam tifus itu terjadi pada malam hari," kata Ferry.
Sementara virus demam berdarah, menurut Ferry, menyerang pembuluh darah. "Keluhan yang terjadi pun seputar pendarahan, seperti misalnya ada mimisan, gusi berdarah, dan yang paling terlihat adalah adanya bintik-bintik merah di kulit," katanya.
Baca Juga:
Ferry melanjutkan, keluhan lain juga sering dialami seperti pegal-pegal, pusing, dan sakit di belakang mata.
Meski demikian, gejala-gelaja seperti itu juga bisa saja terjadi pada demam biasa, sehingga Ferry menganjurkan kepada siapapun yang ingin memastikan demam apa yang diderita untuk cek darah. "Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda, tapi tentunya kita harus punya bukti yang obyektif yaitu dengan cek darah," kata dia.
DINI TEJA