TEMPO.CO, London – Hanya ada dua kelompok perempuan berdasarkan orientasi seks mereka, yaitu lesbian atau biseksual karena tak ada wanita yang benar-benar normal alias heteroseksual. Demikian kesimpulan yang diperoleh berdasarkan sebuah penelitian.
Para perempuan yang mengaku sebagai heteroseksual ternyata merasa terangsang saat melihat pria dan wanita yang bertubuh seksi, sedangkan para lesbian hanya terangsang saat melihat sesama wanita.
Dalam penelitian tersebut, diputarkan sebuah rekaman video di hadapan sekelompok wanita dan respons mereka diamati, termasuk apakah pupil mata mereka melebar saat ditampilkan gambar-gambar yang merangsang.
Para ahli dari University of Essex menemukan bahwa para wanita normal bisa sangat terangsang saat melihat baik tubuh pria maupun sesama wanita meski mereka mengaku hanya menyukai pria.
Sebaliknya, para lesbian hanya menunjukkan respons yang lebih kuat terhadap sesama wanita dan nyaris tak menunjukkan rangsangan apa pun terhadap pria.
Para peneliti ini juga mengatakan bahwa para lesbian paling mirip dengan para pria dalam memberikan respons karena biasanya para prialah yang menunjukkan respons seksual paling kuat terhadap jenis kelamin yang mereka sukai baik wanita maupun sesama pria.
Penelitian yang melibatkan 345 wanita ini dipimpin oleh Dr. Gerulf Rieger dari Departemen Psikologi.
“Meski sebagian besar wanita mengidentifikasikan diri mereka sebagai normal (heteroseksual), penelitian kami secara jelas menunjukkan bahwa saat berurusan dengan rangsangan, para wanita ini terdiri dari dua kelompok, biseksual atau lesbian, tak pernah ada yang benar-benar normal,” katanya.
Dr. Rieger juga mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa lesbian yang berdandan dan berpakaian mirip pria boleh jadi tak memiliki sikap lebih maskulin.
“Meski sebagian lesbian bersifat maskulin saat merasakan rangsangan seksual, dan yang lain lebih maskulin dalam tingkah laku mereka, tak ada indikasi bahwa mereka merupakan wanita yang sama,” katanya.
“Ini menunjukkan bahwa penampilan seorang wanita di muka umum tak selalu berkaitan dengan peran seksual yang ia sukai.”
DAILYMAIL | A. RIJAL