TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
Dokter Spesialis Saraf Prof. Moh Hasan Machfoed, mengatakan stroke terbagi menjadi dua yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik atau pendarahan. "Iskemik kondisi di mana otak kekurangan darah, sedangkan pendarahan adalah pembulu darah sudah pecah," kata Hasan kepada Tempo, Kamis, 9 Maret 2017. (Baca :Jangan Sering Makan Daging Olahan! Ini Bahayanya)
Stroke iskemik disebabkan karena cabang pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan yang biasanya diakibatkan oleh kolesterol dan racun dalam tubuh seperti radikal bebas.
Adapun, stroke hemoragik yang satu ini disebabkan karena cabang pembuluh darah yang berada di otak pecah atau pendarahan sehingga mengalami kerusakan. Kerusakan ini di sebabkan karena kerapuhan yang terjadi di dinding pembuluh darah yang telah berlangsung sangat lama.
Hasan menjelaskan, bagi penderita stroke yang masih primer, yakni penderita belum mengalami stroke dan stroke tidak berulang dapat dicegah. Beberapa upaya pencegahannya yakni dengan berhenti merokok, mengawasi berat badan, menurunkan tekanan darah mengobati kencing manis, konsumsi makanan sehat, dan olahraga teratur.
"Sebab, orang yang memiliki hipertensi, diabetes, obesitas, dan kolesterol, rentan terkena stroke," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia ini.
Menurut Hasan, pencegahan ini dilakukan agar tak mengalami stroke bagi penderita sekunder. "Sekunder ini sudah terkena stroke iskemik dan memiliki faktor risiko untuk strok pendarahan (hemoragik)," ujar dia>
AFRILIA SURYANIS
Baca juga :
Kedelai Amankah untuk Penderita Kanker Payudara?
Ini Pendapat Seorang Profesor Tentang Obsesi Menjadi Bahagia