Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Stroke Sebelum Terlambat! Begini Kata Dokter Spesialis  

Editor

Susandijani

image-gnews
technorati.com
technorati.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. 

Dokter Spesialis Saraf Prof. Moh Hasan Machfoed, mengatakan stroke terbagi menjadi dua yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik atau pendarahan. "Iskemik kondisi di mana otak kekurangan darah, sedangkan pendarahan adalah pembulu darah sudah pecah," kata Hasan kepada Tempo, Kamis, 9 Maret 2017. (Baca :Jangan Sering Makan Daging Olahan! Ini Bahayanya)

Stroke iskemik disebabkan karena cabang pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan yang biasanya diakibatkan oleh kolesterol dan racun dalam tubuh seperti radikal bebas.

Adapun, stroke hemoragik yang satu ini disebabkan karena cabang pembuluh darah yang berada di otak pecah atau pendarahan sehingga mengalami kerusakan. Kerusakan ini di sebabkan karena kerapuhan yang terjadi di dinding pembuluh darah yang telah berlangsung sangat lama.

Hasan menjelaskan, bagi penderita stroke yang masih primer, yakni penderita belum mengalami stroke dan stroke tidak berulang dapat dicegah. Beberapa upaya pencegahannya yakni dengan berhenti merokok, mengawasi berat badan, menurunkan tekanan darah mengobati kencing manis, konsumsi makanan sehat, dan olahraga teratur.

"Sebab, orang yang memiliki hipertensi, diabetes, obesitas, dan kolesterol, rentan terkena stroke," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hasan, pencegahan ini dilakukan agar tak mengalami stroke bagi penderita sekunder. "Sekunder ini sudah terkena stroke iskemik dan memiliki faktor risiko untuk strok pendarahan (hemoragik)," ujar dia>

AFRILIA SURYANIS

Baca juga :
Kedelai Amankah untuk Penderita Kanker Payudara?
Ini Pendapat Seorang Profesor Tentang Obsesi Menjadi Bahagia

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

11 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

22 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.


Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

22 hari lalu

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk
Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

Pakar mengatakan penderita kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi berisiko lima kali lipat terserang stroke iskemik atau sumbatan.


Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

24 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

Kesepian dan kurangnya interaksi sosial berisiko pada sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan Alzheimer.


Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

26 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

Pakar mengatakan penanganan stroke yang paling penting setelah pengobatan medis adalah mengembalikan fungsi tubuh dengan latihan rutin.


Pakar Saraf Ungkap Beda Stroke, Ramsay Hunt dan Bells Palsy

35 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Pakar Saraf Ungkap Beda Stroke, Ramsay Hunt dan Bells Palsy

Hingga kini, penyebab pasti bell's pallsy belum diketahui dan gejalanya sering disalahartikan stroke atau sindrom Ramsay Hunt.


Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

47 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

Hipertensi dan diabetes melitus menduduki peringkat lima besar penyakit tidak menular di Indonesia. Berikut cara UI memberi edukasi pada masyarakat.