TEMPO.CO, Jakarta - Berdiri atau berjalan selama dua jam per hari dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dirilis di European Heart Journal, Kamis, 30 Juli 2015.
"Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi kesehatan publik, mengingat berdiri adalah aktivitas yang biasa," kata para peneliti.
Para peneliti mencatat aktivitas 782 partisipan selama sepekan penuh. Alat yang mereka gunakan mencatat berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melangkah, duduk, berdiri, dan tiduran. Para partisipan juga memberikan sampel darah mereka dan data lain seperti tekanan darah dan berat badan.
Data yang dikumpulkan dihitung secara matematis untuk mengungkapkan bagaimana lama kegiatan yang mereka lakukan dapat mempengaruhi kesehatan. Menariknya, mereka menemukan bahwa berdiri selama dua jam per hari dapat menyebabkan kadar gula darah yang lebih rendah sebanyak 2 persen dan kadar lemak di tubuh (trigliserida) lebih rendah 11 persen. Tingkat kolesterol juga menunjukkan adanya penurunan yang lebih baik. Body mass index juga dilaporkan turun sebanyak 11 persen dan lingkar pinggang menjadi 7,5 sentimeter lebih kecil.
Dewasa ini, orang-orang jarang bergerak dan melakukan aktivitas fisik. Francisco Lopez-Jimenez dari Mayo College of Medicine di Minnesota, Amerika Serikat, mengatakan, melawan perilaku malas tidak bisa dilakukan hanya dengan rutin berolahraga.
"Orang yang berjalan selama dua jam di tempat kerja, berdiri selama empat jam, dan melakukan pekerjaan rumah selama sejam, akan membakar kalori lebih banyak daripada jogging atau lari selama 60 menit," kata Lopez-Jimenez.
NIBRAS NADA NAILUFAR | CNN | YAHOO