Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan Perusahaan Rahasiakan Penolakan Pencari Kerja

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
24_karier_ilustrasikerja
24_karier_ilustrasikerja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada kalanya para pencari kerja menerima surat tanda tidak lolos atau tidak diterima dalam seleksi masuk sebuah perusahaan. Perusahaan memang tidak berkewajiban memberikan alasan terkait dengan penolakan kandidat pegawai. Perusahaan rata-rata hanya mengirimkan surat yang disusun dengan kata-kata normatif dan hanya menyebut bahwa pegawai tidak bisa bergabung menjadi salah satu dari keluarga besar perusahaan. Bagi kandidat pegawai, penolakan dari perusahaan tentu menyakitkan. Mereka ingin segera melupakan hal buruk tersebut. Mereka merasa tidak perlu mengejar perekrut dan menanyakan alasan penolakan.

Baca: 3 Cara Tingkatkan Rasa Percaya Diri Saat Membangun Karier

Padahal mengetahui alasan penolakan akan membantu seorang kandidat fokus memperbaiki area yang lemah pada sesi seleksi berikutnya. Namun kandidat pegawai yang penasaran mungkin juga tidak akan mendapat jawabannya. Berikut ini alasan tim sumber daya manusia tidak mengungkapkan alasan penolakan calon pegawai, seperti disarikan dari Career Addict, yang dikutip dari Qerja.com.

1. Tidak diizinkan perusahaan
Divisi legal di perusahaan akan merekomendasikan perekrut menahan diri sehingga tidak memberikan alasan penolakan kandidat pegawai. Sebab, alasan penolakan bisa disalahartikan kandidat. Perusahaan takut jika alasan penolakan dapat dilihat sebagai diskriminasi dalam proses rekrutmen, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tuntutan hukum yang memakan waktu dan biaya. Pada akhirnya, hal ini akan mencoreng reputasi perusahaan. Jadi perekrut lebih suka tinggal di zona nyaman dan tidak memberi alasan penolakan sama sekali.

2. Perekrut tidak punya waktu
Bayangkan berapa banyak aplikasi dan wawancara kerja yang dihadapi perekrut setiap hari. Mereka hanya menerima beberapa pegawai perusahaan, sementara calon tenaga kerja yang mendaftar bisa berjumlah ratusan orang.

Baca: Mau Lebih Kreatif? Coba Ganti Suasana Kantor, Ini Risetnya

Jika mereka harus menulis surat penolakan yang menjelaskan alasan spesifik tentang penolakan kandidat, hal itu akan merepotkan. Apalagi mereka harus berpikir memoles kata-kata agar tidak menyinggung kandidat. Hal ini sama sekali tidak realistis. Jadi mereka hanya membuat satu jenis surat penolakan yang bisa dikirim kepada semua kandidat yang ditolak secara bersamaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Alasan penolakan malah bisa membuat situasi menjadi sulit
Saat perekrut membeberkan alasan penolakan, mungkin kandidat tidak setuju dengan apa yang disampaikan. Perekrut malah terjerumus dalam situasi yang canggung dan keadaan bertambah parah. Apalagi jika calon pegawai mempertanyakan legitimasi argumen manajer perekrutan dan tidak mau berkompromi. Jadi, daripada perekrut kerepotan mengurus beberapa orang yang sebenarnya memang tidak cocok bekerja di perusahaan, mereka lebih baik fokus meneruskan proses perekrutan kandidat yang lolos seleksi.

4. Kandidat pegawai yang ditolak akan meminta saran dari perekrut
Kandidat pegawai mempercayai perekrut dapat berubah menjadi coach untuk calon tenaga kerja. Ketika mengetahui alasan penolakan, mereka akan berusaha meminta tip berharga tentang wawancara kerja dan proses pencarian pekerjaan berikutnya. Ada perekrut yang baik dan bersedia meladeni keinginan kandidat untuk tumbuh secara profesional. Namun tidak semua perekrut punya waktu dan energi untuk menghibur semua pencari kerja yang ditolak.

Baca: Butuh Duit? Info Keuangan Online Jadi Favorit, Ini 4 Alasannya

5. Alasan penolakan tidak ada hubungannya dengan pribadi kandidat pegawai
Kandidat kerap merasa penolakan disebabkan perekrut tidak suka dengan pribadinya. Padahal dia tidak tahu bahwa mungkin saja pesaing yang lolos seleksi menunjukkan keunggulan dan meninggalkan kesan mendalam bagi manajer perekrutan. Jadi, bukan pribadi Anda yang salah, melainkan ada orang lain yang bisa menunjukkan memiliki pengalaman substansial dengan menganalisis data mentah dan keahlian di luar syarat pekerjaan yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan ke depan.

Jadi, jika perekrut tidak memberi alasan penolakan pada Anda, jangan merasa tersinggung, kesal, atau menganggapnya terlalu personal. Tempatkan diri di posisi perekrut sehingga Anda akan lebih mengerti mengapa hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Memberikan alasan penolakan yang bijaksana dan terperinci kepada setiap pencari kerja adalah sesuatu yang rumit.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

16 hari lalu

Ilustrasi wanita dan rekan kerja. Freepik.com
7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.


Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

27 hari lalu

Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, fokuslah pada pertanyaan terkait pekerjaan dan hindari bertanya soal kehidupan pribadi pelamar kerja.


Mengenal Apa Itu Soft Skill dalam Pekerjaan dan Contohnya

42 hari lalu

Sebelum terjun ke dunia kerja, sebaiknya Anda memahami apa itu soft skill. Hal ini sangat diperlukan agar Anda mudah beradaptasi. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Soft Skill dalam Pekerjaan dan Contohnya

Sebelum terjun ke dunia kerja, sebaiknya Anda memahami apa itu soft skill. Hal ini sangat diperlukan agar Anda mudah beradaptasi.


Pentingnya Kerjasama Perusahaan dan Rumah Sakit untuk Keselamatan Kerja

53 hari lalu

Sejumlah korban kecelakaan kerja di lokasi pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) menjalani perawatan di RSUD Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu, 24 Desember 2023. Hingga 26 Desember, sebanyak 18 orang dinyatakan tewas akibat insiden kecelakaan kerja tersebut yang terdiri dari 10 orang tenaga kerja indonesia (TKI) dan 8 orang tenaga kerja asing (TKA). ANTARA FOTO/Faisal
Pentingnya Kerjasama Perusahaan dan Rumah Sakit untuk Keselamatan Kerja

PERDOKI mengingatkan pentingnya kolaborasi perusahaan dengan penyedia layanan kesehatan dalam menangani persoalan kesehatan dan keselamatan kerja.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?