TEMPO.CO, Jakarta - Semakin masifnya penggunaan media sosial dan digital melalui perangkat telepon pintar menyebabkan perubahan aktivitas di public relation (PR) atau kehumasan di perusahaan. Namun, perusahaan bukan berarti harus mengubah merek (brand) dan positioning sebuah produk atau jasa. Baca: Memanfaatkan Makanan Surplus dari Pesta Pernikahan, Tilik Caranya
“Aktivitas public relation yang diubah saat ini bukan branding-nya, tapi cara berkomunikasi yang diubah, speak the consumer language,” kata praktisi PR Junita Kartika Sari dalam Seminar Nasional Komunikasi dan Entrepreneurship: “Transformasi Paradigma Public Relations di Era Digital” di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanagara, Jakarta, dalam keterangan pers yang diterima Tempo Jumat 1 Desember 2017.
Junita mengatakan pengalamannya saat menjadi PR merek sampo asal Amerika Serikat. Setelah melalukan riset dan diskusi dengan tim penjualan, sampo difokuskan pada pasar pria terlebih dahulu. Model bisnis diubah dengan fokus pada gaya hidup konsumen pria Indonesia yang sebagian besar menyukai sepak bola. Bahkan, lanjutnya, penggemar sepak bola di tanah air cenderung fanatik dengan klub idolanya.
”Kami pilihnya sepak bola karena mereka suka sepak bola, bahkan sering ‘berantem’ karena sepak bola. Lalu cara komunikasinya diubah apa yang ingin masyarakat dengar supaya masyarakat dengar kami, bukan brand-nya yang diubah,” kata Junita yang juga penulis buku Viral dan PR Profesional ini. Baca: Obesitas pada Balita Bisa Sebabkan Kaki Bengkok
PR lantas memadukan cara berkomunikasi konvensional dan digital melalui media sosial. PR membuat program nonton bareng (nobar) gratis pertandingan sepak bola di salah satu stadion sepak bola di Jakarta dengan syarat pembelian produk shampoo. Selama nobar tersebut, para pengunjung aktif mengunggah foto dan status di media sosial.
Selain itu, juga mengaktifkan keterlibatan pelanggan di media sosial. “Kalau kamu cinta sama bola, kamu vote mereka di Facebook merek sampo kami, yang paling banyak vote, kami datangkan pelatihnya,” kata Junita.