Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Limfoma Hodgkin: Sering Serang Pria, Kambuh dalam 2 Tahun

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi pasien (pixabay.com)
ilustrasi pasien (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta Kanker Limfoma Hodgkin merupakan jenis kanker yang masih langka dan bersifat agresif. Limfoma Hodgkin dapat menyerang siapa saja, dan laki-laki lebih rentan terkena kanker tersebut. Paling tidak, begitulah disebutkan Ketua Persatuan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM, pada acara “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” di  Jakarta, 17 Oktober 2018.

Dari segi usia, orang yang berada dalam kelompok usia produktif (15–30 tahun), juga disebutkan lebih rentan  terkena kanker Limfoma Hodgkin. "Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa usia lainnya dapat terkena penyakit itu juga," katanya menambahkan.

Baca juga:
Selain Istri Idrus Marham, Para Istri Pejabat Ini juga Cantik
Analisa Psikolog Soal Klarifikasi Marion Jola: Butuh Kekuatan
Sisi Lain Puti Guntur Soekarno, Ternyata Fans Fanatik Bollywood

Kanker Limfoma Hodgkin dapat diobati dengan beberapa cara. Salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi bekerja dengan cara menghancurkan sel-sel kanker yang sedang berkembang dalam tubuh. Namun, terdapat kekurangan dari kemoterapi karena pengobatan ini juga menyerang sel-sel sehat yang sedang berkembang dalam tubuh.

Menurut Arry, sekitar 80 persen pasien meninggal saat atau setelah menjalani kemoterapi dan 20 persen sisanya berhasil bertahan hidup. Dari presentase 20 persen tersebut, terdapat 70 persen kemungkinan kanker itu akan kembali menyerang pasien. “70 persen (kemungkinan kanker) akan kambuh dalam waktu 1 tahun atau 2 tahun,” ujar Arry menerangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, apa gejala yang menandakan bahwa seseorang kembali mengidap kanker? Gejala yang akan dirasakan kurang lebih sama dengan gejala awal terkena kanker Limfoma Hodgkin. Yaitu, munculnya benjolan di leher dan bagian tubuh lainnya, demam, rasa lelah berlebihan, banyak berkeringat, rasa nyeri pada tubuh, rasa mual, batuk, dan sebagainya.

Selain Arry, hadir juga dua narasumber lainnya, yaitu Sekretaris Jenderal Persatuan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia atau Perhompedin Dr. dr. Dody Ranuhardi, SpPD-KHOM, MPH., dan Presiden Direktur PT Takeda Indonesia Kwa Kheng Hoe. Pada kesempat tersebut juga diperkenalkan sebuah terapi bertarget untuk pasien relapse (kambuh) dan refrakter bernama ADC (Antibody Drug Conjugation). Terapi ini bekerja dengan cara menargetkan obat pada sel-sel kanker saja tanpa mengganggu sel-sel sehat dalam tubuh.

ADC sudah menunjukkan keberhasilan (pasien sembuh total atau Complete Remission) sebesar 34 persen. Terobosan baru ini dapat menjadi sebuah harapan baru bagi para pasien relapse Limfoma Hodgkin untuk sembuh dari kanker yang diidapnya.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANIDNITA l SDJ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

18 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.