Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stroke Akibat Pendarahan atau Penyumbatan, Lebih Parah Mana?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStroke adalah tidak sampainya oksigen dan sari makanan dalam darah ke otak. Penyakit stroke ini bisa disebabkan dua hal. Pertama, penyumbatan pembuluh darah yakni ketika pembuluh darah mengecil lalu menghambat bahkan menghentikan aliran darah. Kedua, dinding pembuluh darah menipis karena tergerus kerak-kerak, lalu terjadilah perdarahan. Baca: Masalah Stroke, Banyak Pasien yang Terlambat ke Rumah Sakit

Beredar asumsi di kalangan pasien, stroke akibat perdarahan lebih mematikan ketimbang penyumbatan pembuluh darah. Terkait hal tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Mursyid Bustami menyatakan, “Secara keseluruhan, dokter menyebut stroke akibat perdarahan lebih parah. Namun, tergantung pada lokasi dan bentuk pembuluh darah. Jika pembuluh darah yang tersumbat berukuran besar, akibatnya bisa sangat parah".

Tidak ada pertolongan pertama untuk penderita stroke. Mursyid mengingatkan, stroke seringan apa pun, pasien harus dibawa ke rumah sakit. Dalam kamus medis, ada istilah stroke-in-evolution. Gejala awal stroke sekilas tampak sepele. Anggota keluarga menganggap gejala itu tidak berbahaya, apalagi kata evolution (evolusi) artinya perubahan perlahan-lahan dalam waktu lama. “Awalnya, pasien bicaranya cadel. Beberapa jam kemudian, paling lama 1 sampai 2 hari, dia tidak bisa berjalan. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?

Evolution dalam stroke itu paling lama 1 sampai 2 hari saja,” kata Mursyid Bustami. Asumsi lain yang beredar di kalangan awam, perempuan lebih berisiko terkena stroke. Namun menurut Mursyid, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta di lapangan, orang yang lebih sering terpapar stres akibat pekerjaan dan rokok adalah laki-laki. Sehingga laki-laki yang berusia 45 hingga 50 tahun lebih banyak yang terkena strok. Baca: Jo Min Ki Kena Kasus Pelecehan Seksual, 4 Artis Korea Ini Juga

Namun pada rentang usia tua, lebih banyak perempuan yang kena. “Yang dimaksud usia tua yakni fase menopause atau usia 50 tahun ke atas. Penyebabnya, saat menopause jumlah hormon estrogen di tubuh menurun drastis, padahal salah satu fungsi estrogen melindungi kesehatan perempuan. Namun secara keseluruhan, laki-laki lebih banyak kena stroke daripada perempuan,” Mursyid.

TABLOID BINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

7 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.


Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

8 hari lalu

ilustrasi kacang. Unsplash/Maksim Shutov
Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?


Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

8 hari lalu

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

9 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

15 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

22 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

28 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.