TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah tidak sampainya oksigen dan sari makanan dalam darah ke otak. Penyakit stroke ini bisa disebabkan dua hal. Pertama, penyumbatan pembuluh darah yakni ketika pembuluh darah mengecil lalu menghambat bahkan menghentikan aliran darah. Kedua, dinding pembuluh darah menipis karena tergerus kerak-kerak, lalu terjadilah perdarahan. Baca: Masalah Stroke, Banyak Pasien yang Terlambat ke Rumah Sakit
Beredar asumsi di kalangan pasien, stroke akibat perdarahan lebih mematikan ketimbang penyumbatan pembuluh darah. Terkait hal tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Mursyid Bustami menyatakan, “Secara keseluruhan, dokter menyebut stroke akibat perdarahan lebih parah. Namun, tergantung pada lokasi dan bentuk pembuluh darah. Jika pembuluh darah yang tersumbat berukuran besar, akibatnya bisa sangat parah".
Tidak ada pertolongan pertama untuk penderita stroke. Mursyid mengingatkan, stroke seringan apa pun, pasien harus dibawa ke rumah sakit. Dalam kamus medis, ada istilah stroke-in-evolution. Gejala awal stroke sekilas tampak sepele. Anggota keluarga menganggap gejala itu tidak berbahaya, apalagi kata evolution (evolusi) artinya perubahan perlahan-lahan dalam waktu lama. “Awalnya, pasien bicaranya cadel. Beberapa jam kemudian, paling lama 1 sampai 2 hari, dia tidak bisa berjalan. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?
Evolution dalam stroke itu paling lama 1 sampai 2 hari saja,” kata Mursyid Bustami. Asumsi lain yang beredar di kalangan awam, perempuan lebih berisiko terkena stroke. Namun menurut Mursyid, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Fakta di lapangan, orang yang lebih sering terpapar stres akibat pekerjaan dan rokok adalah laki-laki. Sehingga laki-laki yang berusia 45 hingga 50 tahun lebih banyak yang terkena strok. Baca: Jo Min Ki Kena Kasus Pelecehan Seksual, 4 Artis Korea Ini Juga
Namun pada rentang usia tua, lebih banyak perempuan yang kena. “Yang dimaksud usia tua yakni fase menopause atau usia 50 tahun ke atas. Penyebabnya, saat menopause jumlah hormon estrogen di tubuh menurun drastis, padahal salah satu fungsi estrogen melindungi kesehatan perempuan. Namun secara keseluruhan, laki-laki lebih banyak kena stroke daripada perempuan,” Mursyid.