Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Miras Oplosan: Mengapa Bisa Fatal? Ini Keterangan Ahli

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Miras oplosan hasil pabrik rumahan di Pekanbaru yang di grebek Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. TEMPO/Riyan Nofitra
Miras oplosan hasil pabrik rumahan di Pekanbaru yang di grebek Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang minuman keras atau miras oplosan merebak lagi, Polisi merilis data korban meninggal yang diakibatkan oleh miras oplosan ginseng di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Selama lima hari, miras oplosan itu sudah membunuh kurang-lebih 34 orang di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Begitu diberitakan TEMPO.CO 

Spesialis Kedokteran jiwa dari Omni Hospital Tanggerang Andri , menyebutkan bahwa miras oplosan, ini marak di kalangan anak muda, terutama karena faktor yang disebut dengan proses pengakuan. “Proses inisiasi mendapat tugas untuk minum bareng, bagi sebagian anak muda, penerimaan sebuah kelompok itu adalah sesuatu yang sangat penting dibanding yang lainnya,” katanya yang dihubungi lewat pesan elektronik, 8 April 2018.

Baca juga:
Apa Itu Sayuran Cruciferous? Khasiatnya Menyehatkan Jantung
Waspada FOMO, Sindrom yang Menjangkiti Para Pengguna Instagram

Tragisnya, minuman yang ditenggak itu minuman berbahaya. “Karena dicampur dari zat-zat yang sebenarnya belum tentu bisa dikonsumsi atau dimasukkan ke dalam tubuh manusia,” katanya.

Lebih jauh Andri menyebutkan bahwa mencampur zat kimia secara sembarangan, dengan takaran berlebihan tidak sesuai dengan keilmuan farmasi itu berbahaya, “karena ada istilah interaksi antar zat, yaitu jika satu zat dicampur dengan yang lainnya bisa mematikan,” ujarnya menambahkan.

Dengan takaran yang sembarangan itu, tak heran jika kadar alkohol miras oplosan bisa mencapai 70 persen, bahkan lebih. “Bandingkan dengan miras yang legal dijual hanya sekitar 40 persen,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahaya lain adalah kebiasaan meminum obat-obat penenang golongan Benzodiazepin dengan miras. Ini menurut Andri, karena penderitanya ingin merasakan efek ganda. “Sangat berbahaya, apalagi jika yang bersangkutan memiliki masalah di paru-parunya, seperti pneumonia, atau radang paru atau asma,” katanya.

Baca juga:Halo Pria, Ini Alasan Kenapa Wanita Suka Bisnis Direct Selling

Saat obat golongan Benzodiazepin itu diminum dengan miras lainnya (ada juga yang diminum dengan kopi), kata Andri, ini akan mengakibatkan efek berlipat, “Sehingga ada efek menekan susunan saraf pusat yang bekerja di susunan saraf di bagian paru,” ujar Andri. Efeknya? Seperti orang tenggelam, bisa fatal.

Bagaimana menghindari kondisi tersebut? Hindari miras oplosan, jangan campurkan obat terapi dengan minuman beralkohol. Andri juga wanti-wanti agar membeli obat sesuai resep dokter di tempat yang legal, tidak membeli di tempat sembarangan, termasuk online yang tidak jelas validitasnya. 


ANDITA RAHMA | SDJ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

23 menit lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.