Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sukses di Dunia Akting, Intip Kunci Sukses Shrenu Parikh

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
shrenu-parikh (dok. mid day/Tabloidbintang.com)
shrenu-parikh (dok. mid day/Tabloidbintang.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inikah Cinta melambungkan nama Shrenu Parikh. Berkat partisipasinya di serial ini, ia membuktikan kepada orang tua, jalan yang dipilihnya tidak salah.

Shrenu berasal dari keluarga yang sangat kolot, yang percaya dunia akting bukanlah bidang kerja terbaik atau membanggakan.

“Keluargaku sangat konservatif. Akting tidak ada dalam bayangan mereka. Namun saya selalu memimpikannya (akting),” aku Shrenu.

Orang tuanya memiliki impian lain untuk putrinya. Ayahnya selalu berharap Shrenu menjadi dokter. Sementara ibunya lebih menyukai Shrenu menjadi penyanyi, ketimbang aktris.

Baca juga:
Bom Surabaya: Waspada Stres Pasca Trauma, Cek Solusi Ahli
Perceraian Meningkat 400 Persen, Tilik 3 Penyebab Utamanya

Demi ayahnya, Shrenu Parikh mengambil kuliah jurusan farmasi hingga meraih gelar sarjana di bidang farmasi. Untuk menyenangkan ibunya, Shrenu menyanyi dalam beberapa pertunjukan.

“Dengan begini, setidaknya saya sudah berusaha memenuhi keinginan mereka,” ujarnya.

Lulus kuliah, Shrenu Parikh bicara kepada ayah dan ibunya, impiannya tak berubah. Ia tetap ingin menjadi aktris dan akan bertanggung jawab atas pilihan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat itu saya takut memikirkan reaksi mereka akan pilihanku. Namun setelah Inikah Cinta, seluruh keluarga bangga akan diriku. Mereka antusias mendorongku untuk maju,” kata Shrenu.

Shrenu Parikh ingat kata-kata sang ayah, seandainya nanti tidak berhasil menjajal peruntungan di dunia akting, setidaknya dia mempunyai latar belakang pendidikan farmasi yang berguna bagi kehidupannya di kemudian hari. Untunglah, dia berhasil mewujudkan impiannya.

“Saya tidak pernah melupakan pengalaman pertama audisi. Saya tinggal di Vadodara dan audisi berlangsung di Mumbai (Vadodara-Mumbai berjarak sekitar 400 km—red.). Saya katakan saya tidak bisa datang ke Mumbai. Akhirnya saya diminta merekam adegan dengan kamera, lalu mengirimnya ke Mumbai. Namun saya tidak punya kamera. Saya pergi ke rumah teman yang punya kamera. Di sana saya gugup, panik, campur aduk, sehingga mengambil gambar berulang kali,” papar Shrenu Parikh. 

Baca: Kebal Antibiotik, Waspada Bakteri Pseudomonas di Sungai Citarum

Di tengah kegugupannya, ia berteriak sendiri, “Ayah, Ibu, saya melakukannya berulang kali, tapi tidak terasa benar! Doakan aku agar aku melakukannya dengan benar!”

Hingga hari ini, Shrenu Parikh tetap terserang rasa gugup saat audisi. Dan satu-satunya hal yang menenangkannya adalah mendengarkan doa ayah atau ibunya lewat sambungan telepon.

TABLOIDBINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

13 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

15 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

21 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

22 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

28 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

28 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.