TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah cenderung menurun ketika berpuasa karena tubuh tidak mendapat asupan gula selama belasan jam.
Baca: Simak Makna Tanggal Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Namun Anda tidak perlu khawatir karena tubuh memiliki cadangan gula alami atau glukosa yang tersimpan di hati. Itu sebabnya, kita mendengar slogan: berbukalah dengan yang manis. Mengingat tubuh memerlukan asupan gula setelah seharian berpuasa, bukan berarti setiap berbuka Anda boleh melahap kolak dan kawan-kawannya.
“Kadar gula kolak tinggi sekali. Untuk takjil sebaiknya jus buah saja seperti jus semangka atau melon, lalu makan nasi berserat kompleks. Makan nasi merah setelah salat tarawih misalnya, disambung makan buah dan sayur lagi agar kebutuhan gizi tubuh terpenuhi. Untuk penderita diabetes, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa,” ujar ahli gizi dari MRCCC Siloam Hospital, Jakarta, Samuel Oetoro.
Baca: Agar Kekerasan terhadap Anak Hilang di Lingkungan Keluarga
Selain itu, Samuel meminta penderita diabetes melakukan pengecekan gula darah secara rutin. Tujuannya guna mengetahui apakah kondisi fisik pasien masih sanggup untuk berpuasa atau tidak. Jika muncul tanda-tanda gula darah menurun drastis (hipoglikemik), sebaiknya puasa dibatalkan demi keselamatan pasien.
“Hipoglikemik itu ditandai pasien kurang fokus dan jantung berdebar kencang. Jika itu terjadi, segera periksa ke dokter,” ujar Samuel mengimbau.
TABLOID BINTANG