Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Faktor Risiko Kematian Terbesar, Waspadai Hipertensi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Hipertensi Sedunia pada 17 Mei, Philips Indonesia ingin meningkatkan kesadaran akan penyakit tidak menular di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menemukan bahwa 25,8 persen masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Namun, hanya 1/3 yang terdiagnosa, dan hanya 0,7 persen kasus yang dikontrol dengan obat .

Saat ini, stroke merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia, dengan angka kematian 19.79 persen dari total kematian dan tingkat kematian hingga 186,29 per 100.000 orang. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi nomor satu di dunia . Indonesia Stroke Registry, sebuah studi berbasis rumah sakit yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) bekerjasama dengan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menemukan bahwa hipertensi merupakan faktor resiko stroke terbesar pada 77 persen . Baca: Perceraian Meningkat, Simak Cara Mencegahnya

Dokter spesialis saraf Mursyid Bustami mengatakan tekanan darah yang tinggi akan merusak dinding arteri di seluruh tubuh. Pembuluh darah yang rusak akibat hipertensi akan rentan tersumbat dan juga mudah pecah. “Sehingga penderita penyakit tekanan darah tinggi akan memiliki risiko yang tinggi terserang stroke baik stroke penyumbatan pembuluh darah (iskemik) atau stroke pecahnya pembuluh darah. Karenanya, sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah untuk menurunkan resiko stroke,” kata Mursyid dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 21 Mei 2018. Baca: Pentingnya Belajar Musik Bagi Anak-Anak Erwin Gutawa

Mursyid menambahkan pada umumnya hipertensi tidak memiliki gejala yang khas, sehingga banyak orang tidak mengetahui bahwa dia telah menderita hipertensi. Di lain pihak kesadaran masyarakat untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin sangat rendah. Sebagian besar masyarakat baru mengetahui bahwa dia menderita hipertensi setelah terkena penyakit akibat hipertensi. “Untuk mencegah penyakit akibat hipertensi sangat diperlukan kesadaran akan pentingnya memeriksakan diri secara rutin dalam rangka deteksi dini,” katanya.

Mursyid menjelaskan pentingnya mengurangi garam dan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.  Kita juga sebaiknya menjaga berat badan pada angka ideal dan berolahraga teratur. Untuk mereka yang sudah terkena hipertensi, sebaiknya segera mendapatkan perawatan dan rajin memonitor tekanan darah. “Masyarakat pada umumnya tidak menganggap penting tindakan pencegahan, terutama deteksi dini,” katanya.

Memang ada beberapa hambatan orang saat ingin melakukan deteksi dini. Rata-rata saat ini pasien hanya akan pergi ke fasilitas kesehatan ketika sudah jatuh sakit. “Pola pikir seperti ini harus berubah. Kesadaran untuk hidup sehat memang sudah cukup baik, tetapi tidak demikian dengan deteksi dini,” kata Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo. Baca: Apa Beda Seragam Pernikahan Pangeran Harry dan Pangeran William?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suryo mengatakan Philips berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan masyarakat melalui edukasi dan inovasi di setiap tahap rentang kesehatan. Suryo dan timnya ingin membuat orang-orang menyadari pentingnya mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini. “Ketika mereka jatuh sakit, mendapatkan diagnosa dan menjalani perawatan yang tepat dengan disiplin juga penting, dan kami ada di setiap tahapan itu,” katanya.

Sejalan dengan komitmen Philips untuk memberikan perawatan berkualitas di seluruh rentang kesehatan (health continuum), Philips mendorong kehidupan serta gaya hidup yang sehat, termasuk kebiasaan makan yang baik sedini mungkin, sejak masa kanak-kanak. Melalui peralatan dapur inovatif, seperti Airfryer, juicer, steamer food, hingga blender yang memungkinkan persiapan makanan buatan sendiri yang sehat untuk seluruh keluarga dengan cara yang cepat dan praktis.

Salah satu solusi Philips untuk pasien hipertensi, meski belum tersedia di Indonesia, adalah Philips eCareCompanion, sebuah aplikasi telemedis yang mudah diakses pasien menggunakan tablet di rumah dan digunakan untuk membagikan informasi kesehatan dengan tim medis yang merawatnya. Hanya dengan beberapa sentuhan pada layar, pasien bisa memasukkan informasi data kesehatan dan mengirimkannya ke tim perawat untuk ditinjau. Pasien juga bisa menjawab pertanyaan survei, membalas email, menerima pengingat tentang rencana perawatan mereka dan melakukan video call dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Baca: Waspadai Anak Cedera di Arena Bermain Anak

Suryo tahu Indonesia memang belum semaju Amerika Serikat ataupun negara-negara Eropa, tetapi kita pelan-pelan mengarah ke sana. “Harapannya, jika sudah sampai pada titik itu, solusi telemedis dan software development bisa menjadi salah satu solusi untuk memperkuat jangkauan akses layanan kesehatan di negara ini,” kata Suryo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.