TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan kerap disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Ada banyak mitos dan fakta seputar sarapan yang beredar. Ada yang mengatakan bahwa sarapan bisa memperpanjang umur, menambah konsentrasi, hingga bikin mengantuk.
Seperti yang dilansir TEMPO.CO, Senior Director and General Manager Herbalife Nutrition Andam Dewi menyebutkan kebiasaan sarapan keluarga Indonesia, yakni 88 persen sarapan di rumah, 5 persen di tempat kerja, 4 persen tidak sarapan. "3 persen sisanya sarapan di perjalanan menuju tempat kerja," kata Andam April lalu.
Baca: Hazelnut Latte dan Black Velvet, Menu Sarapan di Kafe Tanamera
Fakta kedua, 72 persen responden menyebut sarapan asupan paling penting setiap hari, 23 persen menilai makan sianglah yang penting. Sisanya, 4 persen bilang makan malam adalah yang terpenting.
Ilustrasi sarapan kue dan roti. Shutterstock
Seperti diketahui, banyak orang memilih untuk tidak sarapan dengan berbagai alasan. Hasil survei Sarapan Sehat 2018 menyebut, 47 persen responden tidak sarapan karena merasa kebutuhan kalori bisa dipenuhi nanti. Tidak harus pada pagi hari. 22 persen responden lain tidak sarapan karena sedang mengelola berat badan.
Banyak orang berpendapat bahwa tidak sarapan akan membantu menurunkan berat badan. Beberapa orang juga menganggap tidak akan ada dampak buruk yang terjadi terhadap tubuh jika Anda memilih untuk melewatkan waktu sarapan. Mereka menganggapnya itu adalah suatu hal yang normal.
Tidak banyak yang tahu jika Anda melewatkan sarapan akan ada beberapa konsekuensi yang harus Anda hadapi. Simak apa saja konsekuensinya;
1.Kerusakan Jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leah Cahill, menyebutkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko penyumbatan jantung sebesar 27 persen. Hal tersebut juga membuat hati Anda lemah dan menjadi rentan tersumbatnya arteri. Namun, tingkat penyumbatan tidak begitu mengkhawatirkan tetapi dapat mengarah pada hasil seperti itu.
Baca: Mau Langsing? Jangan Lupa Makan Pisang Saat Sarapan
2.Kemungkinan Terserang Diabetes Tipe-2
Jika Anda memiliki kebiasaan melewatkan sarapan, maka ada kemungkinan Anda akan menderita diabetes tipe-2. Sarapan memiliki efek langsung pada kesehatan Anda. Dianjurkan bagi Anda yang sudah terkena penyakit ini untuk sarapan dengan makanan yang kaya akan serat agar mendapatkan resistensi insulin yang rendah.
Ilustrasi anak sarapan. shutterstock.com
3.Berujung pada kenaikan berat badan
Banyak orang salah paham dengan melewatkan sarapan berarti keinginan untuk memiliki berat badan yang ideal akan terwujud. Namun, hal tersebut tidaklah benar. Alasannya ketika Anda melewatkan sarapan, tingkat gula yang dibutuhkan tidak akan tercapai dan karenanya Anda akan menjadi ‘ganas’ saat makan pada waktu berikutnya. Oleh karena itu, tubuh Anda akan menerima lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan dan berefek pada penambahan berat badan.
4.Mempengaruhi Metabolisme Tubuh Anda
Sarapan memiliki efek langsung pada metabolisme tubuh Anda. Setelah perut kosong selama sekitar 10-12 jam, tubuh membutuhkan nutrisi yang didapatnya dari sarapan. Sarapan memberikan tubuh Anda metabolisme yang tinggi yang sangat penting bagi fungsi tubuh Anda sepanjang hari.
Baca: Buat yang Malas Sarapan, Coba Siasati dengan Cara Berikut
Poin-poin di atas sangat jelas bahwa sarapan berperan penting untuk tubuh. Sarapan yang baik harus dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan jumlah kalori yang tepat. Apa pun yang Anda makan, Anda harus sangat memperhatikan kandungan gizinya.
ALISHA ULFAH FIRDIANI | TABLOID BINTANG| FEEDFAD