TEMPO.CO, Jakarta - Fakta mengejutkan dari berita tentang pembunuhan satu keluarga di Bekasi adalah pelakunya itu, ternyata sepupu keluarga tersebut. Menurut keterangan yang telah diberitakan TEMPO.CO, alasan pelaku melakukan hal keji tersebut adalah dendam.
Baca juga: Heboh Pembunuhan di Bekasi:Cek 5 Motif Ini, Salah Satunya Kecewa?
Seperti dilansir dari laman psyhcologytoday dan realsimple.com, hubungan yang bermakna dengan saudara sendiri memang tak selalu mudah. Dalam riset kecil yang dilakukan terhadap hampir 100 pria dan wanita tentang bagaimana mereka bergaul dengan saudara mereka, ternyata hasilnya mereka tak puas dan butuh peningkatan. Ironisnya lagi, kereka tidak tahu bagaimana mewujudkan ikatan persaudaraan yang harmonis tersebut.
Berikut ini beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk membentuk hubungan persaudaraan menjadi lebih sempurna.
1. Lupakan kenangan buruk saat kecil
Masa kecil penuh dengan segala kejahilan. Ada yang menyembunyikan mainan kita, merusaknya, bahkan ada yang menghilangkannya. Rasa marah dan kesal, apalagi jika benda yang dirusak adalah benda kesayangan. Sulit melupakannya. Dan sebenarnya atmosfir suasana itu harus dibangun sejak masa kecil. Dr. John Gottman dari Seattle Love Lab menemukan bahwa dibutuhkan lima hingga tujuh interaksi positif untuk mengimbangi satu interaksi negatif. Rasio ini telah diulang dalam beberapa penelitian, “Memang belum ada penelitian paralel yang dilakukan dengan saudara kandung. Tapi itu bukan rasio yang buruk untuk diterapkan,” katanya.
Meski tak semua keluarga bisa menerapkan pola penyeimbang suasana masa kecil seperti itu, sebaiknya mereka yang sudah dewasa tak membiarkan pengalaman buruk itu di dalam pikirannya sehingga bisa merusak hubungan antar keluarga. Memaafkan adalah langkah yang patut dicoba.
2. Lakukan penampilan cameo
Tentu sifatnya tak wajib. Tapi kehadiran Anda di acara salah satu saudara akan memiliki arti yang tak terkira bagi yang bersangkutan. Misalnya saat saudara Anda sedang berlomba lari marathon, atau pertunjukan sandiwara atau di acara wisudanya. Dan tentu saja usahakan hadir di acara keluarga lainnya.
Berikutnya, berhentilah menjadi mata-mata keluarga, apa efeknya?