TEMPO.CO, Jakarta - Adakah hubungan antara frekuensi berhubungan seks dengan kebahagiaan pasangan? Mungkin jawabannya akan berbeda pada setiap orang. Bisa ya, bisa juga tidak.
Para ahli telah melakukan beberapa kali penelitian tentang hal ini. Sebuah studi yang diterbitkan Archives of Sexual Behavior pada 2017 menyatakan, rata-rata orang dewasa melakukan hal tersebut 54 kali dalam setahun, atau satu kali dalam seminggu.
Baca juga: 4 Kegiatan Penting Setelah Hubungan Intim, Minum Air Putih
Studi lain yang diterbitkan pada 2015 mengaitkan frekuensi hubungan seks dengan kebahagiaan. Para peneliti yang menulis di Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks setidaknya sekali seminggu lebih bahagia daripada mereka yang jarang melakukannya.
Tapi, Direktur Pusat Terapi Baltimore Raffi Bilek mengatakan, frekuensi berhubungan tidak mutlak bagi setiap orang. “Yang benar adalah apa pun yang nyaman bagimu dan pasanganmu adalah normal. Anda tidak perlu melakukan hubungan seks lebih atau kurang dari yang Anda inginkan,” kata Raffi seperti dikutip Health.
Frekuensi berhubungan seks setiap orang sangat tergantung pada banyak hal, mulai dari usia, nilai-nilai, gaya hidup, kesehatan, dan yang terpenting kualitas hubungan dengan pasangan. Pada tahun-tahun tertentu, banyak orang yang mengalami kejenuhan. Tapi tak usah khawatir, itu sesuatu yang normal.
Sebuah penelitian dilakukan Kinsey Institute di Indiana untuk mengetahui frekuensi hubungan seksual berdasarkan usia. Hasilnya, orang yang berusia di bawah 30 tahun berhubungan seks rata-rata 112 kali setahun atau lebih dari dua kali seminggu. Frekuensi akan menurun di usia 30-39 tahun menjadi 86 kali per tahun, lalu menurun lagi pada usia 40-49 tahun jadi 69 kali per tahun. Adapun pasangan yang berusia di atas 50 tahun umumnya memiliki frekuensi 52 kali per tahun.
Bagaimana dengan Anda? Brian Jory, Direktur Studi Keluarga di Berry College in Georgia mengatakan, tak perlu memikirkan seberapa sering Anda berhubungan seks. Ingatlah, tujuan suatu hubungan adalah kebahagiaan, bukan seks. "Seks penting sampai tingkat yang membuat pasangan bahagia saja," kata Jory.
Perlu diketahui, para peneliti berpendapat bahwa kebahagiaan hubungan akan membawa seks lebih baik, bukan sebaliknya.
Baca juga: 6 Hal Aneh Ini Bisa Terjadi Setelah Orgasme
HEALTH | REFINERY 29