TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki tubuh langsing proporsional, seperti saat ini bukan perkara mudah bagi Gigi Hadid. Ia harus berjuang keras mempertahankan bentuk tubuhnya, melebihi apa yang biasa dilakukan teman- temannya sesama model yang cukup menjaga pola makan dan berolahraga teratur demi mendapatkan tubuh ideal.
Pasalnya, sang model kelas dunia ini gampang sekali naik berat badan walau hanya sedikit makan. Gigi Hadid mengaku sejak usia 17 tahun dia menderita gangguan tiroid akibat penyakit Hashimoto, salah satu penyakit autoimun, yang dideritanya sejak berusia 17 tahun.
Penyakit Hashimoto ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tiroid sehingga tubuh kesulitan mengatur metabolisme tubuh. Penyakit ini yang menyebabkan pembengkakan di kelenjar tiroid.
Muhammad Ikhsan Mokoagow, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah menjelaskan penyakit autoimun hanyalah satu pencetus gangguan kelenjar tiroid. Ada beberapa faktor risiko di antaranya faktor genetik, merokok, stres, obat-obatan tertentu seperti Amiodaron, Lythium Karbonat, dan Stavudine.
“Di antara banyak faktor pencetus autoimunitas terhadap kelenjar tiroid, genetik dianggap sebagai pencetus utama,” katanya dalam diskusi Mengenali Gangguan Kelenjar Tiroid di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2019.
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher sebelah bawah. Bentuknya seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid melepaskan hormon yang mengendalikan metabolisme tubuh sebagai cara yang dilakukan tubuh untuk menggunakan energi. Tak cuma itu, kelenjar tiroid juga berperan dalam pengaturan denyut jantung, sistem saraf pusat damn perfer, berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstrusi hingga kadar kolesterol dalam darah.
Lantas, apa yang terjadi bila kelenjar tiroid terganggu? Ikhsan mengatakan orang dengan gangguan tiroid kadang bisa dilihat secara fisik misalnya ada benjolan di leher atau pembesaran (gondok), bisa juga bola mata membesar dan membelak seperti orang yang sedang marah akibat pembengkakan di sekitar mata.
Tapi ada juga yang secara fisik baik-baik saja tapi mengalami sejumlah gejala.
“ Gejala yang dirasakan tergantung jenisnya, apakah hipertiroid atau hipotiroid,” ujar dokter Ikhsan.
Hipertiroid terjadi bila gangguan kelenjar tiroid membuat hormon yang dihasilkan terlalu banyak. Sebaliknya, hipotiroid terjadi jika hormon yang dihasilkan terlalu sedikit. Padahal hormon ini penting untuk mengatur kecepatan bekerja sel-sel tubuh kita.
Untuk penderita hipertiroid, Selain berat badan gampang turun jantung juga sering berdebar-debar, tahan suhu dingin serta sering kepanasan, gampang lelah dan ketingat berlebih. “Mereka juga merasa gugup berlebihan,” kata dokter Ikhsan.
Sebaliknya, bagi penderita hipotiroid berat badan malah gampang naik. Denyut nadi juga lebih lamban, kulit kering dan kasar, keringat sedikit, tak tahan suhu dingin, dan gerakan lamban.
Untuk mengatasi hipotiroid, dokter akan memberikan hormon tiroid sintetis berupa tablet yang diminum seumur hidup. Sedangkan untuk pasien hipertiroid dokter akan menurunkan kadar hormon dengan selain terapi obat, radioaktif iodium, atau pembedahan.
Itu pula yang dilakoni Gigi Hadid yang berjuang menyeimbangkan kadar hormon tiroidnya dengan perawatan dokter dan terapi hormon. Lewat ajun Twitternya beberapa waktu lalu, Hadid mengatakan, sejak didiagnosis pada Desember 2016, ia sudah menjalani pengobatan, termasuk pengobatan holistik, dan mengadopsi gaya hidup sehat.