Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Chef atau Bankir? Lindungi dengan Vaksinasi Ini

image-gnews
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Imunisasi atau vaksinasi adalah cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Selama ini imunisasi lebih banyak diberikan kepada bayi hingga anak-anak. Padahal orang dewasa pun memerlukannya. Apalagi untuk mereka yang menekuni pekerjaan yang berisiko tertular atau menularkan penyakit.

Salah satu jenis pekerjaan yang punya risiko tersebut adalah Chef atau koki alias peracik makanan. Kenapa? Sebab mereka secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya, wajan, panci, dan lain-lain.

“Beberapa penyakit bisa mereka tularkan lewat makanan, seperti tifoid dan hepatitis A,” kata dokter Nusye E. Zamsiar, MS, SpOk dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) di Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Untuk itu, bagi para penjamah makanan ini, istilah yang digunakan bagi mereka yang berkecumpung di dunia tataboga, Nusye mengimbau untuk mendapat vaksinasi Hepatitis A dan Typhoid.

Guru Ilmu Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI mengatakan pemberian kedua vaksinasi tersebut kepada penjamah makanan penting sebagai upaya pencegahan mereka menularkan kedua penyakit itu kepada konsumen. Sebab, baik hepatitis A maupun Typhoid ditularkan lewat makanan yang terkontaminasi feses yang mengandung bakteri atau virus tersebut.

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

Menurut Samsuridjal, saat ini jumlah orang yang masuk rumah sakit akibat penyakit Helatitis A dan Typhoid masih tinggi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kesadaran seseorang menjaga kebersihan.

“Ketersediaan air bersih, MCK, lingkungan yang bersih harus didukung dengan kebiasaan menjaga kebersihan diri,” katanya. Bagi pekerja yang tidak membiasakan mencuci tangan dengan benar, terutama setelah buang air besar, tentu risiko dia menularkan Hepatitis A dan Typhoid makin besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdoki membagi enam kelompok pekerjaan dan vaksinasi yang diperlukan. Selain kelompok Penjamah Makanan, ada pekerja layanan publik, pekerja layanan kesehatan, work travelling, pekerja yang kontak dengan hewan, dan pekerja yang terpajan debu maupun bahan kimia.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang bekerja di bidang lain? Nusye mengatakan beda bidang pekerjaan, risiko tertular penyakit tetap mengintai. Untuk karyawan bank dan mereka yang sehari-hari bertemu dan melayani banyak orang, vaksin yang diperlukan beda lagi. Mereka berisiko terkena penyakit yang ditularkan melalui udara, seperti influenza, difteri, dan cacar air,” katanya. Mereka membutuhkan vaksinasi influenza, varicella, dan Tdap.

Lain lagi dengan mereka yang bekerja di bidang layanan kesehatan, seperti dokter, perawat, dan tenaga nonmedis di rumah sakit seperti petugas kebersihan, binatu, dan pengelola sampah media. Vaksinasi yang mereka perlukan lebih banyak dari dua kelompok pekerjaan di atas. Perdoki menetapkan tak kurang dari delapan jenis vaksin, yakni influenza, Hepatitis B, Varicella, Tdap, polio, MMR, Td, dan Meningokokal.

Namun, dari seluruh kelompok pekerja, mereka yang kerap bepergian ke luar daerah atau luar negeri dinilai paling berisiko terkena berbagai penyakit. Walhasil, Perdoki membuat tak kurang dari 11 jenis vaksin yang sebaiknya diberikan kepada mereka, termasuk rabues dan yellow fever.

“Vaksin diberikan tergantung ada wabah apa di negara yang mereka kunjungi sebagai upaya pencegahan,” tutur Nusye.

Untuk pekerja ya g berhubungan dengan hewan disarankan vaksinasi tetanus, influenza, dan rabies. Adapun mereka yang sering terpapar debu atau bahan kimia, vaksinasi influenza, Tdap, Td, dan Pneumokokal. Sebab kelompok ini berisiko influenza dan radang paru akibat kuman Pneumokokal. “Meindungi pekerja dari penyakit berdampak pada efisiensi perusahaan dan produktivitas,” ujar Nusye.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

39 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

51 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

57 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

58 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

58 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.