TEMPO.CO, Jakarta - Knit sneakers alias sepatu berbahan rajut sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Dengan bentuk yang lentur, ia pun sangat enak digunakan untuk aktivitas apapun. Namun untuk menciptakan kenyamanan lebih, pemakaian kaus kaki tetap harus dilakukan. “Dia bahannya memang enak dan membentuk kaki. Jadi orang rasanya seperti pakai kaus kaki. Padahal tetap perlu digunakan agar tidak lecet dan mencegah cedera,” kata retail trainer Adidas Indonesia Avicenna Jatikusumo dalam acara Press Conference Pulseboost HD Prestasi di Jakarta pada 17 September 2019.
Dalam menentukan jenisnya, Avicenna menyarankan untuk memilih bahan yang tipis. Ini termasuk nilon dan stoking. Sebab keduanya bisa digunakan sebagai pelapis dari sepatu yang sudah lentur tersebut. “Jadi sekedar mengisi tapi untuk segi keamanan juga tetap terjaga. Bahannya tipis saja supaya tetap enak untuk bergerak,” katanya.
Sebaliknya, ia tidak menyarankan penggunaan bahan yang tebal seperti poliester dan spandek. Karena menurut Avicenna, ini akan membuat kaki terhimpit dan lebih sulit bergerak dengan leluasa. kaus kaki berbahan tebal juga akan menimbulkan luka apabila digunakan terlalu lama. “Kalau dipakai sebentar tidak masalah. Kalau dipakai jalan atau lari selama 10 sampai 15 kilometer biasanya akan melukai kaki,” katanya.
Meski demikian, Avicenna mengembalikan pilihan kaus kaki kepada pengguna sepatu. “Tapi balik lagi kepada preferensi pengguna knit sneakers. Kalau lebih nyaman pakai yang tebal juga tidak harus mengganti jadi tipis,” katanya.