TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Sedunia. Ternyata, minum kopi juga bisa membuat seseorang hidup lebih lama alias panjang umur. Begitu menurut sebuah studi yang dilaporkan oleh periset di Universitas California Selatan (USC) di Amerika Serikat.
Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 180 ribu peserta, para peneliti menemukan bahwa orang yang minum kopi biasa ataupun tanpa kafein mendapatkan manfaat kesehatan, seperti umur semakin panjang. Para peneliti melaporkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine bahwa orang yang mengonsumsi secangkir kopi sehari, 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia lebih awal dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Bahkan, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir sehari, 18 persen mengurangi kemungkinan kematian.
Minum kopi ternyata juga terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes, penyakit pernapasan, dan ginjal. Peserta penelitian ditindaklanjuti rata-rata selama 16 tahun. Penelitian ini melibatkan peserta dari berbagai etnis, di antaranya Afrika-Amerika, Jepang-Amerika, Latin, dan kulit putih.
ilustrasi kopi (pixabay.com)
"Penelitian semacam itu penting karena pola gaya hidup dan risiko penyakit dapat bervariasi secara substansial di seluruh latar belakang ras dan etnis, dan penemuan dalam satu kelompok mungkin tidak berlaku untuk orang lain." Karena hubungan antara minum kopi dan waktu hidup yang lebih lama terlihat di empat etnis yang berbeda, penulis mengklaim aman untuk mengatakan hasilnya berlaku untuk kelompok lain.
"Melihat pola serupa di empat populasi yang berbeda memberi dukungan biologis yang lebih kuat terhadap argumen bahwa kopi bagus, tidak peduli apakah Anda berkulit putih, Afrika-Amerika, Latin, atau Asia."
Menurut penulis, walaupun penelitian ini tidak menunjukkan bahan kimia apa pada kopi yang memiliki efek menguntungkan, jelas bahwa kopi "Dapat dimasukkan ke dalam pola makan dan gaya hidup sehat".