TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi antarpekerja semakin ketat. Di dalam otak dan pikiran pekerja hanya ada dua istilah, yakni target dan tenggat waktu. Kondisi ini membuat karyawan di kantor harus bekerja ekstrakeras hingga mengabaikan istirahat. Bahkan, bila sedang istirahat pun mereka terus mengecek ponsel sambil berselancar di internet.
Secara bertahap, jenis kehidupan kerja seperti ini dapat menyebabkan sesuatu yang dikenal sebagai sindrom kantor. Singkatnya, gaya hidup di dalam ruangan menyebabkan hal ini terjadi.
Lama waktu duduk, posisi duduk, keselarasan tulang belakang dan leher, rasa pegal pada bahu, pergelangan dan jari tangan, sendi pinggang, lutut, punggung dan mata, semuanya berkontribusi pada sindrom kantor. Bahkan, beberapa sumber mengklaim sindrom ini bisa menyebabkan kelumpuhan jika seseorang lengah, dilansir dari Boldsky.
#Nyeri punggung dan leher
Sakit punggung dan nyeri leher merupakan salah satu gejala utama sindrom kantor. Posisi duduk, kursi, meja, dan papan ketik, semuanya berkontribusi pada postur tubuh yang buruk, dan dalam jangka panjang, semuanya dapat mempengaruhi seluruh tubuh.
Nyeri punggung
#Menimbun lemak
Jika merasa seperti menimbun lemak dalam tubuh setelah melakukan pekerjaan, itu berarti Anda nyaris terkena sindrom kantor. Gaya hidup yang tak beraturan bisa menyebabkan obesitas.
#Wasir dan mata kering
Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan pada organ tertentu dan bahkan wasir. Duduk lama dan menatap layar komputer atau layar ponsel bisa menyebabkan sindrom mata kering.
#Gangguan pernapasan
Jika menghabiskan banyak waktu di ruang tertutup tanpa ventilasi yang memadai, virus penyakit seperti flu bisa menyebar ke orang lain. Beberapa orang bahkan mengalami masalah pernapasan akibat sindrom kantor. Gaya hidup yang tidak menentu sangat buruk bagi jantung. Jadi, bangun dan berolahragalah. Jaga diri tetap fit sebelum sindrom kantor menyerang.