TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan telemedicine mulai ramai diperbincangkan publik. Secara garis besar, telemedicine merupakan suatu metode yang dikerjakan oleh pasien secara virtual dengan dokter. Tujuannya tentu untuk berkonsultasi tanpa harus bertemu langsung di tempat praktek.
Khususnya selama wabah virus corona yang membuat segala kegiatan harus dibatasi lewat rumah, telemedicine pun sangat penting untuk diterapkan. General Healthcare Manager dari Bionime, West Yang, mengatakan bahwa pasien diabetes membutuhkan pengawasan penuh.
Pasien diabetes harus selalu diawasi dan diawasi tekanan gula darahnya. "Karena jika itu terlalu rendah ataupun terlalu tinggi, bisa berakibat fatal. Untungnya kemajuan teknologi dapat menjadi jalan keluar yang akurat,” katanya dalam telekonferensi bersama Taiwan Excellence pada Kamis, 23 April 2020.
Dari segi pengoperasian konsultasi online bersama dokter, pasien diabetes juga akan sangat dimudahkan karena mereka tidak perlu mendatangi rumah sakit. “Selama wabah corona, sebisa mungkin tidak ke rumah sakit karena risikonya tinggi sehingga berkonsultasi online menjadi pilihan yang aman,” katanya.
Terlebih dalam hal kebutuhan mencari obat dan perawatan, setiap pasien diabetes juga bisa mendapatkannya dengan tepat dan cepat. Sebab seringkali, banyak pasien diabetes yang mengambil jalan sendiri untuk mengobati penyakitnya. “Jenis dan dosisnya akan dibantu oleh dokter secara online sehingga kesehatan pasien lebih terjamin,” katanya.
Di Indonesia, telah banyak aplikasi buatan developer yang berfungsi sebagai telemedicine. Adapun Kementerian Kesehatan melalui Temenin (Telemedicine Indonesia) sudah siap sedia sejak tahun 2017 untuk menolong pasien dalam mendapatkan perawatan yang lebih baik.