Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Tinggi Terpapar Covid-19, Pasien Hipertensi Penting Pantau Tekanan Darah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension) menekankan hipertensi adalah salah satu penyakit bawaan (komorbid) yang berbahaya pada pasien COVID-19 dan merekomendasikan orang-orang untuk memonitor tekanan darah mereka lebih sering selama pandemi. “Panduan dari American Heart Association (AHA) menekankan bahwa penderita hipertensi akan menghadapi risiko komplikasi yang lebih parah jika mereka terinfeksi virus COVID-19,” kata Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (InaSH) sekaligus dokter spesialis penyakit dalam Tunggul Situmorang, dalam OMRON & InaSH Virtual Media Briefing, Rabu 14 Oktober 2020.

Tunggul menganjurkan agar orang-orang lebih memperhatikan risiko hipertensi dengan melakukan pengecekan tekanan darah di rumah secara lebih teratur. Kementerian Kesehatan mengungkapkan 13,3 persen pasien COVID-19 dengan penyakit bawaan atau komorbid hipertensi atau tekanan darah tinggi meninggal dunia.

Penyakit hipertensi menjadi faktor risiko paling tinggi menyebabkan pasien COVID-19 meninggal dunia diikuti oleh penyakit komorbid lainnya seperti diabetes, jantung koroner, dan gagal ginjal. Dari 1.641 orang pasien COVID-19, sebagian besar berpenyakit bawaan hipertensi dengan persentase 50,8 persen.

Tunggul mengatakan, banyak pengidap hipertensi yang tidak mengalami gejala apa pun sehingga merasa dirinya dalam kondisi sehat. "Oleh karena itu, harus sering mengukur tekanan darah," kata dia.

Dokter spesialis Neurologi Yuda Turana menambahkan, rutin mengukur tekanan darah di rumah bermanfaat untuk menghindari stroke dan serangan jantung. "Pengukuran tekanan darah di rumah memprediksi kerusakan organ lebih baik daripada pengukuran tekanan darah klinik," kata Yuda, Anggota Dewan Pembina dan Badan Pengawas Perhimpunan Hipertensi Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, pasien yang memantau tekanan darah di rumah punya kecenderungan untuk melakukan pengobatan secara teratur. Kepatuhan ini penting, sebab tanpa ada kepatuhan, obat terbaik pun takkan ada hasilnya.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mengukur tekanan darah, di antaranya adalah tidak merokok, berolahraga dan mengonsumsi kafein minimal 30 menit sebelumnya. Sebaiknya jangan makan sebelum mengecek tekanan darah serta kosongkan dulu kantong kemih.

Ketika mengukur tekanan darah di rumah, Yuda menyarankan agar mengukur lebih dari satu kali, kemudian mencatat semua hasilnya. "Setidaknya dua atau tiga kali, jarak antar pengukuran kurang lebih satu menit," ujar dia.

Pencatatan harus dilakukan rutin pada pagi hari sebelum pengobatan, lalu malam hari sebelum tidur. Yuda menjelaskan, walau pengukuran tekanan darah di klinik tetap menjadi landasan manajemen hipertensi, mengukur sendiri di rumah juga tambahan informasi penting. "Selain meningkatkan kontrol hipertensi, cek tekanan darah di rumah lebih unggul daripada cek tekanan darah di klinik dalam memprediksi kejadian penyakit kardiovaskuler di masa depan," kata Yuda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

3 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

3 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.