TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat merupakan penyakit yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan di area persendian. Asam urat disebabkan kondisi terlalu banyaknya asam urat di dalam tubuh, atau disebut juga hiperurisemia, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention.
Asam urat memecah purin yang ditemukan di tubuh dan makanan yang dikonsumsi manusia. Ketika asam urat terlalu banyak dalam tubuh manusia, monosodium urate (kristal asam urat) dapat menumpuk di area persendian, cairan dan jaringan di dalam tubuh.
Penelitian yang diterbitkan di www.ncbi memaparkan beberapa faktor risiko asam urat, di antaranya:
1. Makanan
Makanan yang kaya daging merah, karang, minuman manis dengan gula fruktosa, konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat.
2. Usia dan Jenis Kelamin
Perempuan memiliki kadar asam urat lebih rendah dibanding laki-laki, maka dari itu laki-laki lebih rentan terkena asam urat. Namun perempuan menjadi lebih rentan memasuki masa menopause. Laki-laki cenderung mengembangkan risiko asam urat di usia 30-50 tahun, ini lebih cepat dibanding perempuan yang pada umumnya lebih rentan setelah menopause.
3. Kondisi Medis
Penyakit dan beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Termasuk di antaranya tekanan darah tinggi yang tidak diobati, kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, penyakit jantung dan ginjal.
Baca: 4 Gejala Asam Urat yang Bisa Langsung Dikenali
4. Obat-Obatan Tertentu
Aspirin dosis rendah, beberapa obat transplantasi organ dan beberapa obat pengontrol hipertensi termasuk diuretik thiazide, penghambat enzim pengubah angiotensin dan penghambat beta dapat meningkatkan kadar asam urat.
5. Keturunan
Jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asam urat, maka tak menutup kemungkinan anda dapat terkena asam urat juga.
6. Berat Badan
Saat kelebihan berat badan orang lebih rentan terkena asam urat, karena dalam kondisi ini tubuh lebih banyak menghasilkan asam urat dan ginjal lebih sulit memproses asam urat (menetralisir).
DELFI ANA HARAHAP