Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usus Buntu Bisa Menyerang Siapapun, Perhatikan Gejala dan Cara Mencegahnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi usus buntu. punchng.com
Ilustrasi usus buntu. punchng.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usus buntu atau apendisitis kerap ditandai dengan nyeri pada perut bawah bagian kanan. Radang pada usus buntu sering memburuk dan membuat tingkat keparahannya meningkat. Usus buntu biasanya dialami oleh orang berusia 10-30 tahun.

Beda umur dan kondisi berbeda pula penyebab dan tanda-tanda ketika mengalami usus buntu. Untuk anak dibawah usia 10 tahun, ketika sedang mengalami usus buntu, bagian yang sangat terasa sakit yaitu pada bagian perut. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perut anak tersebut, biasanya akan mengalami kembung.

Selain itu, tanda jika anak sedang menagalami usus buntu yaitu, perut anak menjadi bengkak atau kembung, perut anak terasa lunak namun sakit saat disentuh, jumlah sel darah putih dalam tubuhnya meningkat, demam yang ringan atau tinggi, anak jarang atau sama sekali tidak buang air besar, dan mual serta muntah yang disertai dengan kelelahan. Jika sudah terjadi hal seperti ini sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter.

Selain itu, penyakit usus buntu juga dialami oleh wanita hamil, walaupun kuantitasnya tidak sebanyak ketika tidak dalam kondisi hamil. Untuk gejala tidak ada perbedaan yang cukup menonjol, namun, posisi usus buntu pada perut wanita hamil lebih tinggi karena janin yang sedang tumbuh menggeser posisi usus. Sebab itu, rasa nyeri di bagian kanan perut posisinya menjadi lebih ke atas.

Untuk penderita usus buntu bagi wanita hamil, gejala yang sering terjadi seperti sulit untuk buang air kecil dan sering terjadi kontraksi rahim. Selain itu, gejala usus buntu seperti demam dan diare yang dialami oleh wanita hamil sangat jarang dirasakan.

Dalam hal ini, usus buntu menjadi penyakit yang sering menghantui manusia. Tidak sedikit orang yang melakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit usus buntu. Salah satu hal yang sering dilakukan ialah memakan makanan yang mengandung serat.

Salah satu hal penyebab usus buntu yaitu, terjadi penyumbatan pada saluran pencernaan akibat feses mengeras atau fekalit. Kondisi ini merupakan salah satu tanda kurangnya memakan makanan tinggi serat. Makan makanan berserat mampu menarik lebih banyak air ke usus besar sehingga tekstur feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan oleh tubuh.

Yang terakhir, hal yang paling penting untuk mencegah terjadinya usus buntu yaitu, banyak mengonsumsi air mineral. Selain mencegah dehidrasi pada tubuh, mengonsumsi banyak air akan memaksimalkan kinerja usus dan serat makanan akan berfungsi sangat baik. Oleh karena itu, disarankan untuk banyak mengonsumsi air mineral, setidaknya, 8 gelas sehari.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Dokter Ungkap Cara Mengecek Risiko Terkena Penyakit Usus Buntu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

3 hari lalu

Jangan Asal Teguk Minuman Isotonik
Apa Manfaat Minuman Isotonik Ketika Berolahraga?

Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki komposisi yang menyerupai cairan tubuh manusia sehingga memperoleh tekanan osmosis yang seimbang.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

4 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

12 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


IBI Lakukan Edukasi Air Mineral Bebas BPA di OPOR Bu Bidan

16 hari lalu

IBI Lakukan Edukasi Air Mineral Bebas BPA di OPOR Bu Bidan

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) membuka Posko Mudik Posko Organisasi Profesi Pro Perempuan atau OPOR Bu Bidan di beberapa titik lokasi.


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

20 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.