Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jauhi Alkohol dan Merokok, 2 Faktor Pencetus Pembekuan Darah.

Reporter

image-gnews
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyakit yang cukup menakutkan hingga dapat menyebabkan kematian yaitu, pembekuan darah. Kondisi tersebut merupakan gejala ketika kondisi darah membeku dengan tidak normal. Gumpalan ini bisa menyumbat pembuluh darah dan membuatnya semakin sulit mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Pembekuan darah sering terjadi di bagian tubuh manapun, hal ini dikarenakan protein dan trombosit yang menggumpal di dalam pembuluh darah. Penggumpalan ini biasanya sering terjadi pada tubuh bagian kaki atau lengan. Selain itu, gumpalan ini juga sering ditemui pada jantung, otak, dan paru-paru.

Gangguan pembekuan darah terjadi ketika asupan tubuh akan platelet dan protein tidak mencukupi, sehingga kedua zat tersebut tidak bekerja dengan baik di dalam tubuh. Selain itu, gangguan pembekuan darah juga bisa disebabkan oleh defisiensi vitamin K, efek samping obat-obatan, terlalu lama beraktivitas dengan posisi duduk, dan faktor keturunan.

Selain itu, penggumpalan darah juga disebabkan oleh kelainan pada darah seperti Trombofilia. Trombofilia merupakan gejala yang dapat menyebabkan pengentalan darah. Ketika menderita penyakit ini, pasien diwajibkan untuk meminum obat yang dapat mencairkan darah setiap hari.

Kelainan darah selanjutnya yaitu, Deep vein thrombosis atau DVT. Kelainan ini merupakan gejala dari adanya penggumpalan darah di pembuluh darah vena yang menyerang pada bagian kaki. Darah yang tersumbat akan menyebabkan pembengkakan, tubuh tersa nyeri, dan kemerahan.

Namun, penggumpalan darah dapat dilakukan dengan berolahraga sehingga tubuh tidak lemas dan selalu bergerak. Salah satu cara yang efektif yaitu dengan naik turun tangga ketika di kantor ataupun di rumah. Jika tidak memiliki tangga, dapat melakukan lari-lari kecil atau bersepeda santai.

Lebih lanjut, penggumpalan darah dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan tidak merokok. Untuk menghindari penggumpalan darah sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol. Alkohol dapat membuat pembuluh darah menyempit dan darah mengental. Sedangkan rokok, meningkatkan tekanan darah yang memperbesar risiko penggumpalan darah.

Langkah yang terakhir yaitu, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K. Vitamin K memiliki peran yang cukup vital dalam tubuh manusia, hal ini dikarenakan manfaatnya yang mampu mencegah pendarahan berlebihan bahkan pada cedera kecil. Vitamin K memiliki peran utama dalam pembentukan protein pembekuan darah yang dikenal sebagai faktor II (protrombin), VII, IX, dan X, dan protein antikoagulan (anti-pembekuan darah) yang dikenal sebagai protein C, S, dan Z.

GERIN RIO PRANATA

Baca: WHO: Kaitan Vaksin AstraZeneca dan Pembekuan Darah Masuk Akal Tapi belum Pasti

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

3 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

6 hari lalu

Ilustrasi kale. Freepik.com
Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

12 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

12 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

37 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

37 hari lalu

Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.


Bisa Kenyang Lama, Ini 10 Camilan Sehat Cocok untuk Sahur

41 hari lalu

Ilustrasi yoghurt, granola, dan raspberry. Foto: Unsplash/Alisha Hieb
Bisa Kenyang Lama, Ini 10 Camilan Sehat Cocok untuk Sahur

Berikut 10 camilan sehat dan lezat untuk waktu sahur.