Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semakin Banyak Anak Muda Alami Hipertensi, Dokter Ingatkan Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi terjadi saat tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Penyakit ini sering disebut sebagai pembunuh senyap karena tanpa keluhan tetapi bisa tiba-tiba menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi kini juga umum dialami generasi milenial, khususnya yang berusia 22-40 tahun. Penyebabnya antara lain stres karena beban pekerjaan dan kurang bergerak. Demikian menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Badai Bhatara Tiksnadi.

"Gaya hidup lebih tidak aktif, WhatsApp bisa setengah jam hingga satu jam, lebih banyak stres karena tuntutan pekerjaan, beban pekerjaan yang terus bertambah jadi bagian dari hidup sehari-hari," ujarnya.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 34 persen orang dewasa di Indonesia atau berusia di atas 18 tahun mengalami hipertensi. Angka ini naik dibandingkan 2013, yakni 14,5 persen. Selain tuntutan pekerjaan, COVID-19 juga menjadi penyebab generasi milenial, yang lahir 1981-1996, stres dan berisiko terkena hipertensi.

Data sebuah studi menunjukkan sekitar 92 persen milenial berpikir COVID-19 bisa mengganggu kesehatan mental. Di sisi lain, makanan, terutama tinggi garam, gorengan, jeroan, minuman beralkohol, kegemukan, dan merokok pun menjadi penyebab sekaligus faktor risiko, termasuk kalangan milenial, terkena hipertensi.

"Makanan (gorengan dan jeroan) ini kalau sudah ada sulit ditolak dan saat makan tidak menyesal, maka hindarilah. Makan ini banyak di populasi, gorengan, apalagi jeroan," tutur Badai.

Hal senada diungkapkan Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Esti Nurjadin. Menurutnya, kenaikan prevalensi hipertensi di kalangan milenial antara lain disebabkan gaya hidup dengan level stres tinggi, tingginya konsumsi minuman beralkohol, merokok, konsumsi garam, gula, dan lemak, serta kurang bergerak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selain stres pekerjaan, mereka berada dalam usia sudah berkeluarga yang sudah punya anak, bekerja juga harus menjadi guru di rumah. Stres bertambah dengan adanya COVID-19, tidak bisa bersosialisasi seperti sebelumnya," kata Esti.

Tetapi, apabila generasi milenial sudah terlanjur menerapkan gaya hidup tak sehat lalu melakukan modifikasi seperti berhenti merokok, maka bisa berdampak positif pada kesehatan.

"Kalau berhenti setelah rutin merokok, efek rokok pulih baru 10-15 tahun sehingga tidak bisa hilang karena terakulumasi menyebabkan perubahan di paru-paru, beberapa kadang irreversible. Tetapi kalau dilakukan lebih awal, kerusakan tidak seberat yang lebih lama, jangan pernah ditunda tobatnya," tutur Badai.

Badai mengatakan hipertensi baru bergejala bisa sudah berat atau merusak organ penting macam jantung dan ginjal, seperti pusing, sesak, berdebar, buang air kecil sedikit, hingga nyeri dada.

Baca juga: Sebab Penderita Hipertensi Rentan Terkena COVID-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

5 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

21 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

5 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.