Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Sebut Demensia Bukan Keturunan

Reporter

image-gnews
ilustrasi demensia (pixabay.com)
ilustrasi demensia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis saraf Dr. Andreas Harry Sp.S (K) mengatakan demensia dan Alzheimer ternyata hanya sekitar 5 persen yang disebabkan faktor keturunan.

"Sedangkan 95 persen lain karena faktor sporadis atau didapat, yakni faktor risiko lingkungan," katanya.

Membahas topik mengenal demensia-Alzheimer, ia menjelaskan untuk penyakit Alzheimer (AD) sporadis dapat dicegah dengan pola nutrisi yang baik. Demensia dalam pengertian umum dikenal sebagai penyakit kepikunan. Selain itu, dalam pencegahan juga memerlukan pola olahraga, pengendalian emosi, pola tidur, dan juga pola pikir yang baik.

Menurut neurolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, pada gejala klinis yang sifatnya turunan dan sporadis sebenarnya sama persis. Hanya saja, yang membedakan hanyalah pada persoalan onset. Pada kelompok turunan, biasanya di bawah usia 65 tahun (early onset), sedangkan sporadis terjadi di atas 65 tahun (late onset).

"Perbedaannya di patofisiologi terbentuknya amyloid beta 40 dan 42," katanya.

Ia menambahkan untuk faktor risiko pada umur di atas 65 tahun ditandai dengan gangguan kognitif ringan. Sindrom demensia lain yakni bersifat gender, di mana wanita lebih banyak mengalami. Faktor lain yakni trauma kepala, diabetes melitus atau kencing manis, stroke, diet berlebihan, dan hipertensi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya ada juga gejala klinis yang ditandai dengan tiga stadium, yakni stadium 1 mild stage berupa gangguan memori ringan hingga berat, gangguan bahasa, gangguan emosi, dan lainnya. Lalu, stadium moderate, ditambah depresi, halusinasi visual, delusi, dan psikosis. Sedangkan yang ketiga, stadium severe berupa bed ridden hingga menuju kematian.

Menurut Harry, dengan mengetahui gejala dari sindrom tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya, seperti pengobatan, simptomatik, imunoterapi antibodi, dan imunisasi.

"Namun, untuk imunisasi bagi pasien Alzheimer-demensia ini masih dalam penelitian," jelas Harry.

Baca juga: Konsumsi Zat Gizi ini, Cegah Demensia dan Gangguan Kognitif Lainnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

3 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

3 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

7 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

9 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

12 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

26 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.