Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Persen Pria Alami Kebotakan, 25 Persen Dimulai di Bawah Usai 21 Tahun

Reporter

image-gnews
Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Botak atau kebotakan pada seseorang terjadi seiring bertambahnya usia yang disebabkan oleh kerontokan rambut dan biasanya karena keturunan atau kelainan yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Gejala botak biasanya ditandai dengan mundurnya garis tepi rambut di atas pelipis, yang semakin lama semakin melebar hingga ke belakang kepala. Kebotakan umumnya terjadi pada sebagian besar pria, namun di beberapa kasus juga terdapat wanita yang mengalami kebotakan.

Dilansir dari www.health.clevelandclinic.org, kebotakan sangat umum terjadi pada pria, dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa 50 persen pria di dunia dengan usia 50 tahun mengalami masalah kebotakan dan sekitar 70 persen pria akan kehilangan rambut seiring bertambahnya usia mereka. Dan yang paling mengejutkan, 25 persen pria mengalami kebotakan sejak usia di bawah 21 tahun.

Lalu apa penyebab kebotakan pada pria? Sebagian besar kebotakan pada pria disebabkan oleh kondisi keturunan atau bahasa medisnya Androgenetic alopecial disingkat AGA. Dilansir dari www.healthline.com, menurut American Hair Loss Association, kebotakan pada pria 95 persennya disebabkan oleh AGA.

Kebotakan ini ditandai dengan garis rambut yang mundur dari atas pelipis dan kening serta rambut yang menipis dan hilang sama sekali pada bagian tersebut, hal ini disebabkan oleh reaksi sensitif genetik terhadap hormon testosteron yang disebut juga dengan dihidrotestosteron atau DHT.

Kerontokan rambut terjadi apabila folikel rambut yang sensitif terhadap DHT cenderung menyusut seiring waktu, saat folikel rambut yang terkena DHT semakin kecil maka masa hidup setiap rambut menjadi lebih pendek dan rontok. Folikel yang terkena DHT juga akan berhenti menumbuhkan rambut sehingga kulit kepala menjadi tanpa rambut dan licin.

Pola kebotakan AGA terbagi menjadi dua yaitu, rambut mulai surut dari atas kepala dan sekitar pelipis sehingga akhirnya membentuk pola yang disebut “tapal kuda” di sekitar susu dan belakang kepala. Sementara pola lainnya terbentuk saat rambut rontok dari depan garis rambut hingga ke belakang ubun-ubun tanpa menyisakan rambut di atas kepala. Kedua jenis kebotakan ini seringnya disebut juga dengan klasifikasi Norwood.

Dilansir dari www.mayoclinic.org, umumnya orang akan kehilangan 50 sampai 100 helai rambut setiap harinya, namun hal ini tidak disadari lantaran di saat yang sama juga tumbuh rambut baru. Kebotakan terjadi ketika rambut yang rontok tidak tumbuh rambut baru Biasanya terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi ditandai dengan garis rambut surut dan bintik-bintik botak pada pria dan penipisan rambut di sepanjang ubun-ubun kulit kepala pada wanita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan hormonal dan kondisi medis juga dapat menyebabkan kerontokan rambut dan berujung pada kebotakan. Pada wanita prubahan hormonal akibat kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid, dapat menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan. Obat-obatan dan suplemen, di beberapa kasus juga dapat menyebabkan kebotakan. Rambut rontok bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.

Selain karena keturunan atau AGA, perubahan hormonal dan kondisi medis serta obat-obatan dan suplemen, kebotakan juga dapat disebabkan oleh terapi radiasi di kepala. Terapi radiasi menyebabkan rambut mungkin tidak tumbuh kembali sama seperti sebelumnya. Kondisi psikologis yang tidak stabil atau stres juga dapat menyebabkan kerontokan pada rambut, namun hal ini tidak sampai menyebabkan kebotakan karena hanya terjadi sementara.

Gaya rambut dan perawatan juga disinyalir bisa menyebabkan rambut rontok yang berujung pada Kebotakan. Penataan rambut yang berlebihan atau gaya rambut yang membuat rambut Anda kencang, seperti kuncir atau cornrows, dapat menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut traction alopecia. Perawatan rambut dengan minyak panas juga dapat menyebabkan rambut rontok, jika jaringan parut terjadi, rambut rontok bisa menjadi permanen.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Penyebab Kebotakan Wanita Beda dengan Pria, Ada faktor Hormon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

18 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Mengenal Curtain Haircut, Gaya Rambut Gibran yang Curi Perhatian

1 hari lalu

Calon Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Rusun Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu, 24 April 2024. Sebelumnya, KPU menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penetapan dilakukan usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutus sengketa hasil pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean'
Mengenal Curtain Haircut, Gaya Rambut Gibran yang Curi Perhatian

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengganti gaya rambutnya menjadi curtain haircut. Berikut informasi mengenai curtain haircut.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

6 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

9 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

9 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.