TEMPO.CO, Jakarta - Selama menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah, pasien Covid-19 tetap harus memperhatikan asupan makanannya. Sebab, makanan bergizi seimbang mampu meningkatkan imunitas tubuh, dan membantu mempercepat proses penyembuhan.
Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, pasien Covid-19 tetap harus memperhatikan asupan makanannya. Sebab, makanan bergizi seimbang mampu meningkatkan imunitas tubuh, dan membantu mempercepat proses penyembuhan.
Melansir situs Unair News, di laman news.unair.ac.id, Dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Qonita Rachmah menyampaikan, meski saat terinfeksi Covid-19 pasien mengalami beberapa gangguan penciuman dan perasa, tetap harus memenuhi kebutuhan gizi dengan mengkonsumsi makanan sehat.
Guna memenuhi kebutuhan gizi, pasien dapat mengkonsumsi makanan dengan komposisi: kalori berkisar 2000 sampai 2500 gram, protein berkisar 75 sampai 100 gram, dan menambahkan beberapa jenis lemak untuk mencukupi kebutuhan energi.
“Namun apabila memiliki kolesterol tinggi, obesitas dan sebagainya, tambahan lemak ini perlu dipertimbangkan ulang,” tutur Qonita seperti dikutip Tempo dari laman Unair News pada Selasa, 3 Agustus 2021.
Selain itu, pasien memerlukan cairan sekitar tiga liter. Jika nafsu makan berkurang, dapat mengakalinya dengan mengkonsumsi makanan porsi kecil namun sesering mungkin, bisa lebih dari tiga kali dalam sehari.
Sementara untuk suplementasi, Qonita mengambil dari pedoman Gizi Klinis Dokter Gizi Klinis Indonesia, di mana pasien Covid-19 membutuhkan vitamin A, B Kompleks, C, D, E, zinc, kalsium, dan selium. Kalsium dibutuhkan apabila kondisi berat dan kritis. Kemudian ada probiotik, madu, dan kurkuma.
“Kurkuma juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan pada pasien Covid-19,” ucap Qonita seperti dikutip dalam artikel Ananda Wildhan Wahyu di laman Unair News.
Sedangkan lactobacillus yang didapat dari probiotik bermanfaat melancarkan pencernaan. Qonita menyarankan, saat makan makanan, sebaiknya terdapat dua lauk pauk, berupa protein nabati maupun hewani, atau dapat dicampur antara protein hewani dan nabati.
Apabila masih bingung mengenai gizi ketika isoman, Qonita menyarankan pasien mendownload aplikasi diet to get di google play yang bisa diunduh secara gratis.
“Di aplikasi tersebut dapat membuat planning mengenai pemenuhan gizi dalam sehari,” tuturnya.
DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: Ahli Gizi Unair Bagikan Rumus Komposisi Gizi yang Tepat Selama Isolasi Mandiri