TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung yang terjadi ketika katup jantung rusak dalam jangka panjang akibat demam rematik. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini kerap menyerang orang-orang di bawah 25 tahun.
Dikutip dari laman Primaya Hospital, penyakit jantung rematik terjadi akibat peradangan autoimun terhadap infeksi tenggorokan yang disebabkan bakteri Streptococcus A. Meskipun demikian, tidak semua orang yang terjangkit demam rematik akan terkena penyakit jantung rematik.
Lingkungan yang tidak bersih serta kurangnya nutrisi dan daya tahan tubuh dapat membuat seseorang dengan mudah terinfeksi bakteri Streptococcus A. Dari sini, demam rematik dapat menyerang sehingga penyakit jantung rematik berpotensi terjadi.
Demam dan penyakit jantung rematik memiliki gejala yang berbeda. Demam rematik memiliki gejala sebagai berikut:
- Demam tinggi
- Nyeri pada persendian
- Persendian pada siku, lutut, dan pergelangan tangan serta kaki membengkak
- Terdapat benjolan di bawah kulit
- Nyeri dada
- Jantung mendesir
- Gelisah
- Kelelahan
Gejala penyakit jantung rematik di antaranya adalah:
- Nyeri pada dada
- Jantung berdetak tak beraturan
- Sesak nafas
- Kelelahan
- Pusing
- Kaki, pergelangan tangan kaki dan tangan, serta perut membengkak
Penyakit jantung rematik dapat dideteksi dengan melakukan deteksi awal oleh dokter yang memeriksa adanya infeksi radang tenggorokan. Selanjutnya, dokter akan mendeteksi suara mendesir jantung dalam pemeriksaan fisik untuk mengetahui ada tidaknya katup yang rusak.
Pencegahan utama penyakit ini dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan yang bersih dapat mencegah masuknya berbagai bakteri dan virus. Memelihara daya tahan tubuh juga penting untuk dilakukan dengan cara mengonsumsi gizi seimbang.
Menurut World Health Organization (WHO), tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Kerusakan pada katup jantung bersifat permanen. Pasien dengan penyakit jantung rematik yang parah sering kali harus menjalani prosedur pembedahan untuk memperbaiki kerusakan pada katup. Obat-obatan juga diperlukan, baik untuk mengencerkan darah maupun mengobati gejala gagal jantung.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Ribuan Anak-anak Timor Leste Alami Penyakit Jantung