Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Parkinson dan Macam Hal yang Perlu Dipahami

Reporter

image-gnews
Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Parkinson dikaitkan dengan gejala tremor, otot kaku, dan kelambatan gerakan. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya sel-sel saraf di bagian otak yang disebut substansia nigra. Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hilangnya dopamin tetapi perilaku gaya hidup tertentu telah diidentifikasi.

Para peneliti mencatat Parkinson kemungkinan disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor risiko genetik dan lingkungan, yang meliputi paparan pestisida, logam beracun, pelarut, dan riwayat cedera otak traumatis.

"Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko Parkinson akan memungkinkan mitigasi paparan dan upaya pencegahan penyakit sambil memfasilitasi penyelidikan eksperimental mekanisme dan peluang intervensi,” catat penulis penelitian.

Para peneliti menemukan laporan penderita trauma kepala atau gegar otak yang menyebabkan pingsan atau kehilangan kesadaran sebelum diagnosis ditemukan jauh lebih sering di antara penderita Parkinson daripada yang terkontrol. Hubungan tersebut tetap signifikan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, merokok, riwayat keluarga, dan aktivitas fisik. Namun, menurut Nationa Health Service, penyakit Parkinson adalah jenis parkinsonisme yang paling umum tetapi ada juga beberapa jenis yang lebih jarang dan penyebab spesifik dapat diidentifikasi.

Dilansir dari express.co.uk, penyakit Parkinson yang disebabkan oleh:

-Obat (Parkinsonisme yang diinduksi obat), di mana gejala berkembang setelah minum obat tertentu, seperti beberapa jenis obat antipsikotik, dan biasanya membaik setelah obat dihentikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Kondisi otak progresif lain, seperti kelumpuhan supranuklear progresif, atrofi sistem multipel, dan degenerasi kortikobasal.

-Penyakit serebrovaskular, di mana serangkaian stroke kecil menyebabkan beberapa bagian otak mati. Bagaimana Parkinsonisme didiagnosis? Parkinson's UK menjelaskan, "Anda harus dirujuk ke spesialis Parkinson untuk diagnosis Parkinsonisme apapun. Mereka mungkin ingin mengeksplorasi hal-hal yang berbeda sebelum mendiagnosis."

Menurut badan kesehatan, dokter akan melihat riwayat kesehatan, menanyakan gejala, dan melakukan pemeriksaan medis.

Baca juga: Kenali Gejala Parkinson sejak Dini, Apa Saja?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

7 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

7 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

8 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

8 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

9 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

10 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

10 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

10 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.