TEMPO.CO, Jakarta - Apa itu hipnoterapi? Istilah ini mungkin sudah sering anda dengar terutama bagi orang-orang yang mengalami masalah-masalah mental.
Dilansir dari laman situs therapytribe.com, hipnoterapi juga disebut sebagai hipnosis terpadu, yang merupakan bentuk psikoterapi yang menggunakan rilaksasi, konsentrasi ekstrem, dan perhatian yang intens untuk mencapai keadaan kesadaran atau perhatian yang tinggi. Dengan kata lain, itu menempatkan individu ke dalam "trance" atau keadaan kesadaran yang berubah.
Serta yang ditunjukkan kepada bawah sadar tanpa alat dan melibatkan teori-teori psikologi ke dalam proses terapinya.
Secara teknisnya, tujuan dari hipnoterapi adalah untuk membantu individu dalam memodifikasi pengalaman dengan memanfaatkan fenomena hipnosis. Misalnya seperti, regresi, distorsi waktu, gerakan spontan, perubahan-perubahan dalam sensi tubuh, mengembangkan dan mengendalikan pengalaman disosiatif.
Sedangkan untuk cara kerja dalam penggunan hipnoterapi, terdapat dua pendapat. Yang pertama yaitu kerja hipnoterapi sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Dan yang kedua yaitu, hipnoterapi secara fisiologis bekerja melalui sistem gelombang otak.
Hipnoterapi selain berguna untuk rileksasi terutama bagi oang-orang yang mengalami masalah mental, ternyata hipnoterapi juga sering dilakukan kepada anak-anak.
Hal ini karena, hipnoterapi sering kali dianggap efektif dilakukan kepada anak-anak dibandingkan kepada orang dewasa. Sebab, anak-anak yang lebih mudah diberikan sugesti.
Memberikan hipnoterapi atau sugesti kepada anak, biasanya hal itu berguna bagi anak untuk dapat melakukan aktivitasnya secara berulang-ulang. Misalnya dalam hal belajar, dengan mengajarkan anak membaca atau pun menulis dengan berulang-ulang, hal itu mampu membuat anak menjadi mahir membaca dan menulis. Inilah salah satu faktor yang bisa mempengaruhi terbentuknya critical area pada seseorang.
ASMA AMIRAH
Baca: Insomnia dengan Hipnoterapi, ini Cara Melakukannya Sendiri